Manado (ANTARA) - Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah di Manado, tetap memberlakukan satu shift, sesuai keputusan kepada dinas pendidikan Kota Manado, sehingga yang sudah menetapkan dua atau tiga harus tetap ikut ketentuan tersebut.
Sejumlah sekolah di Manado terutama SD memberlakukan sekolah tatap muka secara bergantian, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama dalam hal mencuci tangan, dan menggunakan masker.
Seperti di SD Negeri 11 Manado, yang dipimpin Yetje Tumbelaka, S.Pd, dimana siswanya berjumlah 565 orang, juga harus memberlakukan satu shift dalam pembelajaran, meskipun siswa tergolong banyak.
"Untuk menjaga agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap menerapkan sistem shift, dimana pada hari Senin yang belajar adalah kelas satu dua dan tiga, kemudian Selasa empat, lima dan enam," kata Yetje.
Itupun menurut Yetje menggunakan, sesuai dengan SKB empat menteri, yang mengharuskan sekolah tatap muka, dengan menghadirkan 50 persen siswa, tetapi di sekolah yang dipimpinnya justru hanya 25 persen.
Selain itu, katanya, semua kelas selalu disemprotkan desinvektan, sehingga semua ruang kelas bersih dan bebas kuman.
Sementara di SD Negeri 06, juga memberlakukan sistem shift, dimana di seluruh kelas hanya boleh ada 25 persen siswa, dari jumlah maksimal yang terdaftar dalam satu rombongan belajar.
Kepala SD Negeri enam Manado, Yulien Lontoh, M.Pd, mengatakan siswa yang boleh masuk hanya 20 persen dari jumlah yang ada.
Di SMP Negeri I Manado, juga memberlakukan hal yang sama, siswa yang ada di sekolah tersebut juga hanya diizinkan masuk sebanyak 20 persen, dari jumlah yang ada.
"Kami hanya mengizinkan 20 persen siswa masuk, itupun dengan menggunakan, dan setiap kelas hanya boleh masuk satu sampai dua kali dalam sepeka," kata Kepsek SMP Negeri I, Stevi Tumiwa.
Seluruh sekolah juga tetap memiliki Satgas COVID-19, yang bertugas memantau para siswa sehingga bisa memantau para siswa mematuhi protokol kesehatan atau tidak.
Kepala Dinas Pendidikan Manado, Dr. Daglan Walangitan, melalui Kepala Bidang SD, Lantria Almas, SSTP, mengatakan, semua sekolah wajib menerapkan satu shift, di tahap awal sekolah tatap muka.
"Ini bisa saja berubah, jika memang semua patuh dan tidak ada yang terkena COVID-19, semoga tidak ada masalah nantinya," katanya. ***
Berita Terkait
Pameran Wuling 'Year End Sale' hadir di Kota Manado bawa promo menarik khusus akhir tahun
Rabu, 13 November 2024 18:30 Wib
Kelompok Houthi serang kapal induk Amerika Serikat di Laut Merah
Rabu, 13 November 2024 16:22 Wib
Jaksa Agung paparkan kasus tiga hakim PN hingga korupsi timah di DPR
Rabu, 13 November 2024 16:19 Wib
Pemerintah Indonesia dan AS kecam kekerasan pada warga sipil di Myanmar
Rabu, 13 November 2024 16:15 Wib
Presiden Joe Biden apresiasi peran pasukan perdamaian Indonesia di UNIFIL
Rabu, 13 November 2024 16:13 Wib
Connext Powered by PLN: Wadah inovasi-kolaborasi startup energi di Tahun 2024
Rabu, 13 November 2024 13:08 Wib
PLN jamin kepuasan pelanggan yang bertransaksi di PLN Mobile
Rabu, 13 November 2024 13:06 Wib
Dukung pencegahan stunting, PLN berdayakan peternak ayam petelur di Kabupaten Malang
Rabu, 13 November 2024 13:04 Wib