Naomi Osaka mundur dari French Open alasan depresi
Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Naomi Osaka membuat kabar mengejutkan saat dia mengumumkan pengunduran dirinya dari French Open 2021, Senin waktu Paris, sehubungan dengan penolakan kewajiban konferensi pers yang membuatnya depresi dalam tiga tahun terakhir.
"Ini bukan situasi yang pernah saya bayangkan. Hal terbaik bagi turnamen, peserta dan ketenangan saya adalah dengan mundur sehingga semua orang bisa kembali fokus pada tenis yang sedang berlangsung di Paris. Saya tidak ingin mengalihkan perhatian orang lain, dan ini dilakukan agar pesan saya bisa lebih jelas," tulis Osaka melalui akun Twitternya.
Sebelumnya menjelang turnamen, Osaka mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri konferensi pers wajib bagi para petenis setelah pertandingan, yang beralasan pertanyaan wartawan menekan kesehatan mentalnya.
Petenis berusia 23 tahun itu mewujudkan ucapannya saat ia menolak hadir pasca kemenangan di babak pertama hari Minggu. Akibat tindakannya dia didenda Rp214 juta dan terancam didiskualifikasi.
Namun pada hari Senin, peringkat dua dunia versi WTA memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan pengunduran diri.
"Sebenarnya saya telah menderita depresi yang lama sejak US Open 2018 dan saya sangat kesulitan mengatasinya. Siapa pun yang mengenal saya tahu saya adalah introvert," tuisnya.
Federasi Tenis Prancis (FFT) selaku penyelenggara Grand Slam tanah liat Roland Garros, menyebut pengunduran dirinya sangat disayangkan.
"Kami turut sedih untuk Naomi Osaka. Kami mendoakan yang terbaik dan pemulihan secepat mungkin, dan kami menantikan Naomi di turnamen kami tahun depan," kata Presiden FFT Gilles Moretton dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
"Ini bukan situasi yang pernah saya bayangkan. Hal terbaik bagi turnamen, peserta dan ketenangan saya adalah dengan mundur sehingga semua orang bisa kembali fokus pada tenis yang sedang berlangsung di Paris. Saya tidak ingin mengalihkan perhatian orang lain, dan ini dilakukan agar pesan saya bisa lebih jelas," tulis Osaka melalui akun Twitternya.
Sebelumnya menjelang turnamen, Osaka mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri konferensi pers wajib bagi para petenis setelah pertandingan, yang beralasan pertanyaan wartawan menekan kesehatan mentalnya.
Petenis berusia 23 tahun itu mewujudkan ucapannya saat ia menolak hadir pasca kemenangan di babak pertama hari Minggu. Akibat tindakannya dia didenda Rp214 juta dan terancam didiskualifikasi.
Namun pada hari Senin, peringkat dua dunia versi WTA memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan pengunduran diri.
"Sebenarnya saya telah menderita depresi yang lama sejak US Open 2018 dan saya sangat kesulitan mengatasinya. Siapa pun yang mengenal saya tahu saya adalah introvert," tuisnya.
Federasi Tenis Prancis (FFT) selaku penyelenggara Grand Slam tanah liat Roland Garros, menyebut pengunduran dirinya sangat disayangkan.
"Kami turut sedih untuk Naomi Osaka. Kami mendoakan yang terbaik dan pemulihan secepat mungkin, dan kami menantikan Naomi di turnamen kami tahun depan," kata Presiden FFT Gilles Moretton dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.