Minahasa Utara, (Antara News) - Produksi durian di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, dari tahun ke tahun terus melimpah.
Melimpahnya produksi durian dari Minut ini kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Minahasa Utara, Ir Wangke Semuel Karundeng, Minggu, karena tanah di Minut sangat cocok untuk ditanami buah yang baunya harum tersebut.
"Minut selain dikenal dengan produksi rambutannya juga duriannya bisa diandalkan. Setiap tahunnya produksinya terus meningkat," ujarnya.
Durian di Minut dihasilkan di sembilan kecamatan meliputi Kema, Kauditan, Airmadidi, Kalawat, Dimembe, Talawaan, Wori, Likupang Barang dan Likupang Timur.
"Sampai saat ini Kecamatan Kema masih terbanyak dalam menyumbang produksinya setiap tahun bisa mencapai 152 ton dengan populasi tanaman sebanyak 1.393 pohon," terangnya.
Total produksi tahun-tahun sebelumnya hanya 388 ton namun saat ini lebih besar mencapai 646 ton lebih.
Sumbangan terbesar selain dari Kecamatan Kema juga Kecamatan Talawaan mencapai 133 ton, Airmadidi 124 ton, lalu Wori 112 ton.
Kemudian Kecamatan Dimembe sekitar 95 ton, Kalawat 16 ton, Likupang Timur 10 ton dan Likupang Barat sebanyak empat ton.
"Diharapkan tahun-tahun mendatang Kecamatan kauditan yang memiliki populasi tanaman durian sebanyak 2000 pohon dapat menyumbang produksi durian di Minut. Tahun ini belum berproduksi maksimal tapi saya yakin di masa yang akan datang lebih produktif," katanya.
Meningkatnya produksi durian di Minut ini sangat membantu para penadah durian yang datang dari berbagai daerah di Minahasa dan Manado. Hingga saat ini beberapa durian yang dipasarkan di Kota Manado dan sekitarnya sebagian besar berasal dari Minut.
"Saya berharap jika produksinya lancar dan terus naik maka durian ini tak hanya dikonsumsi langsung melainkan menjadi industri makanan lain yang bahan bakunya dari durian sehingga harganya juga mahal," ujarnya.