Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin tanggap terhadap potensi bencana alam di daerah itu.
"Hal ini dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat, juga mengingat kondisi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi," kata Bupati Minahasa Royke Roring di Tondano, Kamis.
Dia mengingatkan instansi terkait dan masyarakat harus lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.
Sebelumnya, ia mengikuti fokus grup diskusi yang digagas Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan di mana dipaparkan bencana-bencana yang menimpa di Tanah Air sejak 2015 sampai saat ini.
"Diskusi ini bertujuan agar ada kesiap-siagaan dan masyarakat bisa lebih tanggap bencana sehingga dampak buruknya bisa dikurangi," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Minahasa termasuk daerah rawan bencana.
"Jangan kita disibukkan membuat aturan, tapi yang utama adalah pelaksanaan di lapangan, karena itu yang dilihat oleh masyarakat," katanya.
Ia menegaskan hal yang utama aspek pengendalian dan penegakan standar di lapangan dalam antisipasi dan penanganan bencana.
Ia mencontohkan soal gempa, standar bangunan tahan gempa untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial harus segera ditetapkan.
Tahap pencegahan dan mitigasi bencana, kata dia, dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi risiko bencana.
Rangkaian upaya yang dilakukan, katanya, dapat berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.