Manado (ANTARA) - Usaha perikanan, khususnya pada hasil tangkap di Provinsi Sulawesi Utara, mulai terdampak dengan mewabahnya virus COVID-19.

"Sekarang penerimaan ikan hasil tangkapan kami di pabrik mulai ada penurunan," kata Amar Kosoloi salah satu pengusaha perikanan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Kamis.

Kalau pun ada pabrik atau eksportir yang membeli hasil tangkapan, harganya jauh di bawah harapan.

"Harga komoditas perikanan sekarang lagi turun. Dan ini berlaku untuk semua ikan yang kami pasok ke pabrik," kata Amar, yang juga tercatat sebaga snggota DPRD Minahasa Tenggara.

Lebih lanjut, kata Amar, jika pabrik tidak melakukan pengambilan maka sebagian besar nelayan tidak lagi melaut.

"Kendati harga cenderung turun, tetapi pabrik menjadi jalan terakhir kami,  jika sudah ditutup maka nelayan  tidak bisa lagi melaut . Tapi sampai sekarang kami belum ada pemberitahuan kalau pabrik tutup penerimaan," tandasnya.

Sementara itu Oriana Pratasik eksportir ikan di Bitung mengaku, pihaknya saat ini masih membatasi penerimaan ikan.

"Memang kami ada kendala untuk melakukan ekspor, karena pembeli dari luar belum ada kepastian untuk melakukan pembelian," ujarnya.

Dia mengakui saat ini pihaknya sudah siap mengeskpor ke Korea Selatan, namun belum ada kepastian untuk melakukan pengiriman, setelah merebaknya virus COVID-19.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024