Manado (ANTARA) -
DPRD Kota Manado menerima penyampaian nota pengantar rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2020, dari pemerintah kota (Pemkot) Manado, Senin.
"Setelah pembahasan antara tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dan badan anggaran DPRD Manado, kami menyampaikan pengantar RAPBD 2020 untuk dibahas oleh DPRD," kata Wakil Wali (Wawali) Kota Manado, Mor D Bastiaan, SE, dalam paripurna di DPRD Manado.
Ia mengatakan RAPBD yang diusulkan untuk dibahas oleh DPRD dan TPAD itu terdiri atas pendapatan, belanja dan pembiayaan yang masing-masing diusulkan dengan besaran yang berbeda-beda.
Para legislator dalam paripurna penyampaian nota RAPBD 2020. (jo) (1)
Wawali Mor mengatakan, RPABD Manado 2020 diusulkan sebesar Rp1.640.290.309.880 untuk pendapatan yang bersumber dari pajak daerah Rp352.235.931.480, retribusi Rp45.558.230.000.
Kemudian katanya untuk hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp1.740.577.000, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp44.073.531.708, penerimaan dari pemerintah pusat yang berupa dana bagi hasil pajak dna bukan pajak sebesar Rp38.129.060.000, DAU Rp782.516.207.000 dan DAK sebesar Rp187.886.441.000.
"Kemudian untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah, ditargetkan sebesar Rp188.150.217.400 terdiri atas hibah Rp34.048.600.000, DBH dari provinsi dan pemerintah daerah Rp114.282.814.400, dana penyesuaian dan otonomi khusus Rp39.818.803.000," katanya.
Paripurna penyampaian nota RAPBD 2020. (jo) (1)
Kemudian untuk belanja katanya, adalah sebesar Rp1.871.686.734.880, dengan perincian belanja langsung sebesar Rp858.226.787.568 dan tidak langsung Rp1.013.459.947.312, sehingga jika dikurangi antara pendapatan dan belanja adalah selisih RpRp231.396.425.000, yang merupakan defisit anggaran.
Kemudian untuk pembiayaan pemerintah menargetkan sebesar Rp235 miliar yang berasal dari estimasi Silpa Rp56 miliar dan dan penerimaan pinjaman Rp180 miliar, kemudian pengeluaran pembiayaan Rp3.603.575.000.
"Maka estimasi penerimaan pembiayaan Rp235 miliar dan dikurangi pengeluaraan sebesar Rp3.603.575.000 ada selisih lebih lebih Rp231.396.425.000, itulah yang akan digunakan nantinya untuk menutupi desifit anggaran," katanya.
Wawali Mor menyampaikan harapan kiranya DPRD mau membahas RAPBD 2020 sehingga bisa ditetapkan untuk membiayai semua program dan kegiatan daerah 2020 nanti. ***
DPRD Kota Manado menerima penyampaian nota pengantar rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2020, dari pemerintah kota (Pemkot) Manado, Senin.
"Setelah pembahasan antara tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dan badan anggaran DPRD Manado, kami menyampaikan pengantar RAPBD 2020 untuk dibahas oleh DPRD," kata Wakil Wali (Wawali) Kota Manado, Mor D Bastiaan, SE, dalam paripurna di DPRD Manado.
Ia mengatakan RAPBD yang diusulkan untuk dibahas oleh DPRD dan TPAD itu terdiri atas pendapatan, belanja dan pembiayaan yang masing-masing diusulkan dengan besaran yang berbeda-beda.
Wawali Mor mengatakan, RPABD Manado 2020 diusulkan sebesar Rp1.640.290.309.880 untuk pendapatan yang bersumber dari pajak daerah Rp352.235.931.480, retribusi Rp45.558.230.000.
Kemudian katanya untuk hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp1.740.577.000, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp44.073.531.708, penerimaan dari pemerintah pusat yang berupa dana bagi hasil pajak dna bukan pajak sebesar Rp38.129.060.000, DAU Rp782.516.207.000 dan DAK sebesar Rp187.886.441.000.
"Kemudian untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah, ditargetkan sebesar Rp188.150.217.400 terdiri atas hibah Rp34.048.600.000, DBH dari provinsi dan pemerintah daerah Rp114.282.814.400, dana penyesuaian dan otonomi khusus Rp39.818.803.000," katanya.
Kemudian untuk belanja katanya, adalah sebesar Rp1.871.686.734.880, dengan perincian belanja langsung sebesar Rp858.226.787.568 dan tidak langsung Rp1.013.459.947.312, sehingga jika dikurangi antara pendapatan dan belanja adalah selisih RpRp231.396.425.000, yang merupakan defisit anggaran.
Kemudian untuk pembiayaan pemerintah menargetkan sebesar Rp235 miliar yang berasal dari estimasi Silpa Rp56 miliar dan dan penerimaan pinjaman Rp180 miliar, kemudian pengeluaran pembiayaan Rp3.603.575.000.
"Maka estimasi penerimaan pembiayaan Rp235 miliar dan dikurangi pengeluaraan sebesar Rp3.603.575.000 ada selisih lebih lebih Rp231.396.425.000, itulah yang akan digunakan nantinya untuk menutupi desifit anggaran," katanya.
Wawali Mor menyampaikan harapan kiranya DPRD mau membahas RAPBD 2020 sehingga bisa ditetapkan untuk membiayai semua program dan kegiatan daerah 2020 nanti. ***