Manado (ANTARA) - Kota Manado mendominasi penyerapan realisasi investasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada semester I tahun 2019.

"Berdasarkan daerahnya, Kota Manado merupakan penyerap investasi paling besar di Sulut,dengan realisasi  mencapai Rp3,3 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulut Franky Manumpil di Manado, Kamis.

Dia mengatakan sebesar Rp2,86 triliun diantaranya merupakan Penanaman Modal Dalam Negari (PMDN) dan sisanya Penanaman Modal Asing (PMA).

Sementara khusus  realisasi PMA,  Kabupaten Mianahasa Utara tercatat tertinggi dengan  realisasi PMA sebesar Rp 800,08 miliar para paruh pertama tahun ini.

Sedangkan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro realisasi investasi tercatat masih nihil. 

Menurutnya, hal ini bisa jadi disebabkan oleh kendala teknis dalam pelaporan investasi.

“Kadang realisasi investasi ada, cuma gagal input laporan karena mungkin sinyal. Kadang juga pelaku usha kurang memahami untuk posisi input, setelah isi laporannya malah tidak valid," jelasnya. 

Jadi, katanya, kadang investasi ada tapi karena laporan tidak tercacat, kendala jaringan internet, kesadaran, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dia menjelaskan, realisasi PMA pada sektor listrik, gas, dan air banyak terserap pada proyek pembangkit listrik. Realisasi investasi sektor ini mencapai Rp503,97 miliar, dengan Rp499,62 miliar di antaranya merupakan PMA.

“Investasi ini lebih banyak untuk power plant, di Sulut ada beberapa tempat misalnya di Likupang, di Amurang. Jenisnya ada yang PLTA beberapa, dan mereka baru konstruksi sekarang. Yang banyak ini PLTA, khusus kuartal II ini,” ujarnya.

Total investasi Sulut hingga semester I tahun 2019 sebesar Rp4,87 triliun.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024