Manado (ANTARA) - Sekitar 51 remaja putra putri dan pendamping yang tergabung dalam Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, mengikuti pelayaran menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci.
Kepala Dinas Penerangan Lantamal VIII Mayor Laut (KH) M Samuel Pontoh, di Manado, Senin, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini dalam rangka menumbuh kembangkan rasa cinta kebaharian kepada para remaja.
"Ini juga memberikan pengenalan secara langsung dari dekat tentang Kapal Legenda KRI Dewaruci," katanya.
Dalam pelayaran tersebut, KRI Dewaruci yang dikomandani Mayor Laut (P) Hastaria, bertolak dari Perairan Teluk Manado menuju Pelabuhan TNI Angkatan Laut Samuel Languyu Bitung.
Kapal yang menjadi legenda TNI Angkatan Laut tersebut mengangkut 51 orang terdiri dari 21 putra dan 19 putri didampingi 11 orang pendamping yang dipimpin Paban Proga Srena Lantamal VIII Letkol Laut (S) Laurentius Pongky Ari A.
Saat pelayaran dari Teluk Manado menuju Bitung para peserta BJRB mendapatkan pengarahan dari Kepala Departemen Operasi KRI Dewaruci tentang alat keselamatan berupa life jacket dan fungsi dari sekoci darurat jika sewaktu-waktu kapal mengalami kebakaran dan kebocoran sehingga harus melaksanakan peran peninggalan kapal.
Selain itu para peserta juga diberikan pengenalan serta fungsi masing dari alat-alat navigasi di antaranya radar, kompas, kemudi, echosounder (alat untuk melihat kedalaman laut), bendera isyarat, dan jumlah layar yang dimiliki KRI Dewaruci.
"Tidak kalah menarik ketika peserta BJRB diajak untuk turut membantu bagaimana cara menarik tali tiang layar serta mengembangkan layar kapal legendaris KRI Dewaruci tersebut," katanya.
Ia menambahkan selain itu dilakukan lomba keberanian naik tangga Tiang Bima,Tiang Arjuna dan Tiang Yudistira dalam rangka pengenalan Latihan Perang Parade Roll.
Kepala Dinas Penerangan Lantamal VIII Mayor Laut (KH) M Samuel Pontoh, di Manado, Senin, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini dalam rangka menumbuh kembangkan rasa cinta kebaharian kepada para remaja.
"Ini juga memberikan pengenalan secara langsung dari dekat tentang Kapal Legenda KRI Dewaruci," katanya.
Dalam pelayaran tersebut, KRI Dewaruci yang dikomandani Mayor Laut (P) Hastaria, bertolak dari Perairan Teluk Manado menuju Pelabuhan TNI Angkatan Laut Samuel Languyu Bitung.
Kapal yang menjadi legenda TNI Angkatan Laut tersebut mengangkut 51 orang terdiri dari 21 putra dan 19 putri didampingi 11 orang pendamping yang dipimpin Paban Proga Srena Lantamal VIII Letkol Laut (S) Laurentius Pongky Ari A.
Saat pelayaran dari Teluk Manado menuju Bitung para peserta BJRB mendapatkan pengarahan dari Kepala Departemen Operasi KRI Dewaruci tentang alat keselamatan berupa life jacket dan fungsi dari sekoci darurat jika sewaktu-waktu kapal mengalami kebakaran dan kebocoran sehingga harus melaksanakan peran peninggalan kapal.
Selain itu para peserta juga diberikan pengenalan serta fungsi masing dari alat-alat navigasi di antaranya radar, kompas, kemudi, echosounder (alat untuk melihat kedalaman laut), bendera isyarat, dan jumlah layar yang dimiliki KRI Dewaruci.
"Tidak kalah menarik ketika peserta BJRB diajak untuk turut membantu bagaimana cara menarik tali tiang layar serta mengembangkan layar kapal legendaris KRI Dewaruci tersebut," katanya.
Ia menambahkan selain itu dilakukan lomba keberanian naik tangga Tiang Bima,Tiang Arjuna dan Tiang Yudistira dalam rangka pengenalan Latihan Perang Parade Roll.