Manado (ANTARA) - Komisi II DPRD Manado mengakui terus mendorong PDAM, supaya bisa menerima bahkan mendapatkan investor baru untuk mengelola perusahaan yang merupakan joint venture antara PDAM Manado dan PT WMD Belanda.
"Selama ini kami memang sudah banyak mendengar mengenai permasalahan yang terjadi di PT Air dimana WMD sebagai investor mulai tidak melaksanakan kewajibannya untuk mendanai pengelolaan air bersih Manado, sehingga perlu ada investor baru," kata Anggota komisi II DPRD Manado Vicolina Pusung di, Manado, Selasa.
Dia mengatakan jika melihat pada kondisi sekarang ini banyak infrastruktur PT Air yang sudah rusak dan nyaris tidak bisa beroperasi secara minimal.
Hasilnya kata Lina sapaan akrabnya, menyebabkan kesulitan di masyarakat dan menimbulkan keluhan Karena air adalah hal yang paling penting dan dibutuhkan manusia dan tidak boleh tidak ada harus ada.
Di lain pihak Lina mengatakan memang pihaknya sudah mendengar banyak investor yang mulai menjajaki kerjasama dengan PT Air, seperti dari China dan Eropa, namun belum terlaksana, bahkan sudah menghadap Kepala Daerah menyampaikan niatnya tersebut.
Namun ia juga mengingatkan agar PT Air berhati-hati, agar nantinya tidak ada masalah hukum terkait dengan pembatalan perjanjian kerjasama atau agreement yang telah dibuat dan persyaratan lainnya.
"Semua hal bisa dikomunikasikan sehingga selesai, asalkan masing-masing mau membuka pikiran dan menerima mendapat sikap pandangan salah satu pihak," katanya.
Sementara pihak PT Air, sendiri melalui Humas Yoshua Raintung, mengatakan perusahaan tersebut memang sangat membutuhkan investor baru untuk kembali menghidupkan bahkan memajukan perusahaan daerah tersebut.
"Tetapi tentu saja kita berharap perusahaan yang bonafid yang akan mengambil alih PT air sehingga semua masalah terutama keuangan dapat terselesaikan dengan baik dan para karyawan pun tetap bisa hidup sejahtera," katanya.
"Selama ini kami memang sudah banyak mendengar mengenai permasalahan yang terjadi di PT Air dimana WMD sebagai investor mulai tidak melaksanakan kewajibannya untuk mendanai pengelolaan air bersih Manado, sehingga perlu ada investor baru," kata Anggota komisi II DPRD Manado Vicolina Pusung di, Manado, Selasa.
Dia mengatakan jika melihat pada kondisi sekarang ini banyak infrastruktur PT Air yang sudah rusak dan nyaris tidak bisa beroperasi secara minimal.
Hasilnya kata Lina sapaan akrabnya, menyebabkan kesulitan di masyarakat dan menimbulkan keluhan Karena air adalah hal yang paling penting dan dibutuhkan manusia dan tidak boleh tidak ada harus ada.
Di lain pihak Lina mengatakan memang pihaknya sudah mendengar banyak investor yang mulai menjajaki kerjasama dengan PT Air, seperti dari China dan Eropa, namun belum terlaksana, bahkan sudah menghadap Kepala Daerah menyampaikan niatnya tersebut.
Namun ia juga mengingatkan agar PT Air berhati-hati, agar nantinya tidak ada masalah hukum terkait dengan pembatalan perjanjian kerjasama atau agreement yang telah dibuat dan persyaratan lainnya.
"Semua hal bisa dikomunikasikan sehingga selesai, asalkan masing-masing mau membuka pikiran dan menerima mendapat sikap pandangan salah satu pihak," katanya.
Sementara pihak PT Air, sendiri melalui Humas Yoshua Raintung, mengatakan perusahaan tersebut memang sangat membutuhkan investor baru untuk kembali menghidupkan bahkan memajukan perusahaan daerah tersebut.
"Tetapi tentu saja kita berharap perusahaan yang bonafid yang akan mengambil alih PT air sehingga semua masalah terutama keuangan dapat terselesaikan dengan baik dan para karyawan pun tetap bisa hidup sejahtera," katanya.