Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Warga Minahasa Tenggara diimbau agar tidak terpengaruh dengan adanya isu 'people power', yang direncanakan akan digelar pada saat pleno KPU pusat terkait dengan hasil Pemilu.
"Kami mengajak seluruh masyarakat di Minahasa Tenggara tidak terpengaruh dengan adanya isu aksi massa atau people power," kata politisi PDI-P Minahasa Tenggara Semuel Montolalu di Ratahan.
Menurutnya saat ini seluruh elemen masyarakat dapat saling soliditas, dan kenyamanan. 
"Jelang Penetapan KPU RI diimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk sama-sama kita menjaga keamanan dan jangan terpancing dengan berita-berita yang tidak benar, kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia," ungkap Sekretaris DPC PDIP Mitra ini.
Ia mengungkapkan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang bertoleransi, beragram, memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai alat perekat kebangsaan. 
"Dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk akan menjadi kokoh dan kuat. Dan kita harus mempercayai apa yang sudah dikerjakan oleh KPU karena KPU merupakan lembaga yang telah di percayakan melaksanakan pemilihan umum dengan baik dan Independen," ujarnya.
Dia mengimbau, para tokoh politik, agama, masyarakat agar dapat selalu memberikan panutan yang positif bagi masyarakat untuk dapat saling menghormati dan menjaga tali persaudaraan antar sesama. 
Sementara, sejumlah kalangan masyarakat pun menilai sikap menahan diri, dan menghormati mekanisme konstitusi yang sedang berlaku sangat penting.
"Indonesia adalah negara berdemokrasi. Namun aksi massa sebesar ini perlu mendapatkan perhatian penting, sebab bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua LSM Gemma Mitra Vidy Ngantung.
Ia mengungkapkan, kedewasaan dalam berpolitik dengan saling menghargai, dan tidak membuat perbedaan yang dalam bagi masyarakat sangat penting, sebagai perwujudan negara yang dewasa dalam berdemokrasi.

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024