Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp23,4 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp41,76 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03190724, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,81842 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 24 Juli 2019 ini mencapai Rp2,48 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,9 persen.

Untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,974 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp5,025 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,1 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,08371 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp10,09 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,06 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,21 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63255 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp9,14 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,06983 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp7,28 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,93 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,3 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,22259 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp6,26 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,17 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,4 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,47649 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,47 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,37 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,6 persen.

Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (9/4/2019), pemerintah menyerap dana sebesar Rp15,72 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp31,84 triliun.
 

Pewarta : Satyagraha
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024