Manado, (Antaranews Sulut) - Harga emas cokelat julukan untuk komoditas cengkih Sulawesi Utara (Sulut) terus mengalami penurunan di pekan pertama Januari 2019.

"Saat ini harga cengkih di Sulut turun menjadi Rp89 ribu per kg dari sebelumnya di atas Rp100 ribu per kg," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Selasa.

Jenny mengatakan penurunan harga tersebut terjadi karena ada dinamika ekonomi, dimana permintaan dan penawaran tidak seimbang. Di sini pemerintah daerah tidak bisa melakukan intervensi, seperti halnya yang dilakukan pada bahan pokok strategis.

Karena itu, dia menyarankan agar harga cengkih tidak terus tergerus, maka meminta petani untuk tidak langsung menjual hasil panennya tetapi menahan stok dulu.

Wakil Ketua Asosiasi Petani Cengkih Indonesia (APCI) Sulut Adrian Sembel mengatakan, pemerintah daerah mesti campur tangan atas penurunan salah satu komoditi andalan Sulut, agar harganya tidak terus anjlok. 

"Pemerintah daerah bantulah petani di Sulut, lakukan lobby ke pemerintah pusat untuk menaikkan harga cengkih," jelasnya.

Sebab kata dia, meskipun tidak semua warga Sulut memiliki kebun cengkih, namun emas coklat ini dinilainya mampu memberikan kontribusi sekira 60 persen dari perputaran ekonomi daerah.***
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024