Manado, (Antaranews Sulut) - Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Utara, Dr. Bara Krishna Hasibuan Walewangko, mengecam keras, penghentian dan  pemaksaan keluar rumah ibadah, yang dilakukan  sekolompok orang, kepada jemaat HKBP dan Pantekosta yang sedang ibadah Natal, di Tangerang, Banten, pekan ini dengan alasan rumah ibadah tak punya izin. 

Dia mengatakan hal tersebut  adalah tragedi yang melukai kemanusiaan dan nilai-nilai Pancasila, dan sungguh sangat keterlaluan.  

“Walaupun kejadian seperti ini sudah sering terjadi di negara kita, tapi tetap saja meyakitkan sekali saat medengar kejadian tersebut, apalagi terjadi di hari Natal yang merupakan hari raya umat Kristiani yang diakui negara. Sungguh sangat keterlaluan,” kata  Bara, saat menghubungi Antara, di Manado. 

Bara mengatakan, kejadian ini merupakan perlakuan yang keji dan biadab serta tidak berperikemanusiaan. 

“Saya mengecam keras aksi biadab itu!” tegas Bara.

Bara prihatin, dan mempertanyakan sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi di negara Pancasila yang konstitusinya menjamin kebebasan setiap warga negara untuk beribadah. 

“Yang lebih ironis lagi, dalam dua kejadian itu aparat kepolisian bukannya bersikap tegas dlm melindungi jemaat dalam melaksanakan ibadahnya, malah justru ikut meminta para jemaat utk meninggalkan gereja. Lagi - lagi negara kalah dengan kelompok radikal dan gagal dalam melaksanakan kewajibannya untuk melindungi warga negara dalam beribadah,” lanjut Bara.

Bara  meminta kepada Bapak Kapolri Tito Karnavian agar mengusut tuntas kasus ini dan bahkan menindak oknum kepolisian yang justru ikut meminta warga jemaat untuk keluar dari Gereja tersebut.***

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024