Manado, (Antaranews Sulut) - Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulut Edison Humiang saat melepas "Kirab Satu Negeri" berharap kegiatan seperti ini mampu meneguhkan kesatuan bangsa di Manado, Senin.

Meneguhkan kesatuan bangsa, dapat melalui internalisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-ndang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Selain itu revolusi karakter bangsa dengan terus menggaungkan gerakan nasional revolusi mental dapat dilakukan melalui internalisasi dan pembudayaan tiga nilai yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong," kata Humiang.

Humiang optimistis "Kirab Satu Negeri" mampu menjaga keutuhan Indonesia.

"Bangsa dapat tampil terdepan bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, namun tetap satu dalam persaudaraan yang dibingkai dalam tatanan demokrasi, serta toleransi satu sama lain," katanya.

Nilai positif yang dapat diambil dalam momentum ini yaitu melembagakan dalam kehidupan setiap hari semangat kebersamaan, persatuan, membangun bangsa dan tidak berakhir seiring dengan selesainya kegiatan.

"Ikrar dan semangat kebhinnekatunggalikaan yang telah dikumandangkan telah berhasil mengendapkan perbedaan daerah, suku, agama, dan bahasa daerah, dalam kesadaran kebangsaan yang ideal dan luas, hingga akhirnya tercapailah kemerdekaan Indonesia," kata Humiang.

Namun demikian, menurut Humiang, sangat disayangkan seiring dengan 73 tahun Indonesia merdeka, semangat kebhinnekatunggalikaan yang selama ini mampu mengawal pembangunan dan kesatuan bangsa, beberapa tahun terakhir sedang goyah dengan terpaan problematika kemajemukan dan keragaman yang terus mengemuka.

Permasalahannya bukan terletak pada banyaknya agama, banyaknya suku, banyaknya bahasa, banyaknya kelompok maupun golongan di negeri ini.

"Ini dikarenakan semakin tergerusnya semangat kebangsaan, persatuan, persaudaraan, dan nilai-nilai kebhinnekaan sebagai satu kesatuan NKRI karena masih adanya kesenjangan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat," ujarnya.

Tim Kirab Satu Negeri yang membawa bendera merah putih berkeliling seluruh wilayah Indonesia serentak bertolak dari lima titik terluar.

Lima titik pemberangkatan tim yang berjumlah 1.945 orang itu adalah Sabang (Aceh), Nunukan (Kalimantan Utara), Miangas (Sulawesi Utara), Rote (NTT) dan Merauke (Papua).

Kegiatan ini akan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018 dan rencananya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Pelepasan Kirab Satu Negeri turut dihadiri Ketua Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulut Yusra Alhabsyi SE, pengurus dan anggota GP Ansor Sulut serta para pejabat Pemprov Sulut.

(T.K011/B/E007/C/E007) 17-09-2018 20:05:01

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024