Manado, (Antaranews Sulut) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara melaporkan daerah tersebut mengekspor perhiasan dan permata pada Juni 2018 karena produk perhiasan Sulut makin diminati oleh pasar internasional.

Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Marthedy M Tenggehi mengatakan pada Juni 2018 Sulut mengekspor perhiasan/permata dan mampu mendatangkan devisa bagi negara sebanyak 5,35 juta dolar AS.

Hanya saja kata dia, ekspor perhiasan tersebut sedikit mengalami pelemahan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Dibandingkan dengan bulan Mei memang ada sedikit penurunan, sebab pada Mei nilai ekspornya mencapai 9,2 juta dolar AS," katanya.

Berdasarkan data BPS Sulut, sepanjang 2018 jumlah perdagangan perhiasan/permata asal Sulut di pasar internasional sudah menyentuh 32,7 juta dolar AS.

Dijelaskannya, secara keseluruhan, nilai ekspor nonmigas Sulut pada Juni 2018 mengalami penurunan nilai sebesar 9,35 persen dibandingkan Mei 2018 yang senilai 88,13 juta dolar AS(m-to-m). Namun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2017 (y-on-y) naik 20,45 persen.

Penurunan yang terjadi pada bulan Juni antara lain disebabkan oleh turunnya nilai ekspor komoditi lemak dan minyak hewani/nabati, yang dalam kurun waktu enam bulan terakhir tetap mendominasi nilai ekspor nonmigas di Sulut.

Adapun, sebagian besar komoditas ekspor nonmigas dikirim melalui beberapa pelabuhan di Sulut, meskipun ada pula yang dikirim melalui pelabuhan di provinsi lain. Sebagai pelabuhan laut terbesar di Sulut, pada Bulan Juni hampir 60 persen barang ekspor dikirim melalui Pelabuhan Bitung, walaupun nilai ekspornya mengalami penurunan sebesar lebih dari 10 persen (m-to-m).

Sebaliknya, pada pelabuhan Amurang yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Sulut, nilai ekspor yang melalui pelabuhan ini pada bulan Juni justru meningkat sangat signifikan, lebih dari dua kali lipat nilai ekspornya pada bulan yang lalu.

(T.KR-NCY/C/I007/I007) 24-07-2018 21:04:50

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024