Manado, (Antaranews Sulut) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendorong agar pertanian di daerah tersebut bisa berkonsep bisnis yang lebih panjang lagi.

"Saat ini, petani di Sulut masih belum inovatif, hanya melakukan pekerjaan yang sama dari dulu, tanpa mengembangkan sesuai dengan kemauan zaman sekarang," kata Wakil Ketua Kadin Sulut Ivanry Matu di Manado, Senin.

Ivanry mengatakan contoh paling konkrit saat ini ketika sektor perkebunan pegolahan kopra harganya merosot jauh, jika dihitung sangat tidak ideal lagi, karena itu perlu ada diversifikasi, inovasi dan pola pikir di kalangan petani untuk menjadikan petani ke arah agribisnis, artinya menjadikan pertanian berkonsep usaha/bisnis.

Dengan menjadikan usaha berkonsep agribisnis, katanya, maka petani tidak hanya berorientasi pada panen saja tapi mulai dari hulu sampai hilir.

Bagaimana pemanfaatan dan efisiensi di setiap titik produksi-tanam-panen-jual, karena ada potensi keuntungan di setiap proses tersebut.

Dia menjelaskan petani harus mulai dibiasakan dan diajarkan ketika memilih benih ada yang bagus dan tidak boros dalam menyemai, kemudian waktu masa tanam juga dipilih benih yang cepat panen.

"Dengan perlakuan pupuk organik dan perawatan yang murah tapi berkualitas, karena produk seperti ini banyak dicari pasar domestik maupun internasional," jelasnya.

Demikian juga, katanya, waktu panen ada teknik menggunakan teknologi tepat guna dalam rangka efisiensi dan mengurangi loss, atau ada diversifikasi produk turunan.

Begitu juga ketika akan dijual, pakai cara-cara marketing yang sederhana, tapi dengan profit lebih tinggi, dan menerapkan manajemen tersebut agar terkontrol dan terevaluasi.

"Cara-cara sederhana itu dapat meningkatkan nilai tambah petani dan cita-cita petani sejahtera sedikit demi sedikit dapat kita wujudkan," jelasnya.Budi Suyanto



(T.KR-NCY/B/B008/B008) 18-06-2018 12:26:00

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024