Manado, (Antaranews Sulut) - Pemerintah membutuhkan stabilitas harga pangan guna menjamin agar roda perekonomian terus berputar. Kenaikan harga pangan yang sulit diantisipasi dapat menimbulkan gejolak keresahan ditengah masyarakat.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menjaga harga pangan agar tetap stabil, apalagi menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah/2018 ini.

Berkaca dari tahun 2017, pemerintah sukses menjaga harga pangan tetap stabil tanpa menimbulkan keresahan selama merayakan hari raya besar keagamaan, bahkan diklaim sebagai tahun dengan harga pangan paling stabil dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996).

Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan sidak kebutuhan pokok di pasar rakyat Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjelang Lebaran tahun 2018 ini.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar, Sutriono Edi mengatakan sidak kali ini, untuk memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar rakyat Sulut tetap stabil dan aman.

Ia mengatakan menjelang Lebaran harus diantisipasi jauh-jauh hari kesiapan stok dan harganya.

Menurut pantauan menjelang lebaran, katanya, harga beras, tomat, cabai rawit, bawang merah masih dalam kondisi stabil.

"Bahkan harga tomat mengalami penurunan dari Rp15 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram, dan cabai rawit dari Rp50 ribu menjadi Rp40 ribu per kg," katanya.

Ia mengatakan koordinasi antara instansi terkait sangat penting, sehingga harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terkendali menghadapi Ramadhan.

Dia menjelaskan pihaknya akan melakukan antisipasi sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pergerakan harga kebutuhan pokok tidak memengaruhi angka inflasi Kota Manado.



Distributor Siap Pasok

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyatakan sebagian besar distributor siap memasok kebutuhan pokok masyarakat Manado, Sulawesi Utara menghadapi bulan suci Ramadhan.

Sutriono mengatakan stok beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, mentega di tangan distributor Sulut mampu memenuhi permintaan konsumen.

Dia berharap koordinasi pemerintah dan distributor akan terus ditingkatkan sehingga semuanya bisa terpantau.

Ia menjelaskan, sejauh ini stok kebutuhan pokok di Sulut aman menghadapi Ramadhan tahun 2018.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok-nya lebih dari cukup," katanya.

Dia menjelaskan tercatat harga di pasar rakyat Bersehati Manado untuk harga beras medium sebesar Rp9.450 per kilogram (kg).

Sedangkan harga minyak goreng curah Rp10.800 per liter gula pasir Rp12.500 per kg, daging ayam Rp27.000 per kg dan daging sapi segar Rp110.000 per kg cabai rawit merah Rp40.000 per kg turun dari sebelumnya Rp50.000 per kg, cabai merah keriting Rp30.000 per kg, bawang putih Rp38.000 per kg turun dari harga Rp45.000 per kg, dan bawang merah Rp44.000 per kg.

Kepala Gudang CV Adi Karya Distriboga Deki K, mengatakan selain stok di gudang, saat ini juga sudah ada di Pelabuhan Bitung sedang dalam pembongkaran kapal.

Biasanya menjelang Lebaran, pemintaan konsumen akan kebutuhan pokok memgalami peningkatan sekitar 30 persen," kata Deki.

Dia mencontohkan seperti kebutuhan gula pasir dan tepung terigu akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.



Stok Beras Bulog

Sutriono mengatakan, stok beras di Gudang Bulog Sulut baik di Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Talaud cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan tahun ini.

"Stok beras di Gudang Bulog Sulut dengan ketahanan hingga empat bulan ke depan," katanya.

Begitu pula dengan komoditas lain seperti gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu yang ada di gudang Bulog sangat banyak.

"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah akan menjamin kebutuhan pokok terpenuhi dengan baik," katanya.

Kepala Perum Bulog Divre Sulut Eko Pranoto mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog mampu memenuhi permintaan yang tinggi menjelang Lebaran di Sulut.

Selain yang ada di gudang, juga akan ada penambahan beras maupun gula pasir.

Dia mengatakan pihaknya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat penerima beras masyarakat sejahtera (rastra) dan pembeli umum.



Cantumkan Harga

Kementerian Perdagangan mengingatkan para pelaku usaha agar tetap mencantumkan harga setiap produk yang dijual.

Sesuai pantauan kemendag di Manado masih ada pedagang pasar maupun ritel yang tidak mencantumkan harga barang di pajangan.

Ia mengatakan pencantuman harga kebutuhan pokok sebagai hal penting sehingga pembeli dimudahkan dalam berbelanja.

Sutriono Edi terus mengingatkan agar penjual di pasar rakyat maupun pasar ritel modern mencatumkan harga pada tiap jenis bahan kebutuhan pokok yang dijual. Hal itu untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Apalagi, katanya, jika harga di pajangan tidak sesuai saat membayar di kasir.

Masyarakat atau konsumen akan dirugikan dengan hal tersebut, sedangkan pelaku usaha wajib menerima bayaran sesuai harga yang tercantum di pajangan.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong mengatakan pihaknya terus mengingatkan kepada pelaku usaha agar mencantumkan harga dengan baik.

"Edukasi dan sosialisasi selalu dilakukan," kata dia.

Pihaknya berharap pelaku usaha dan konsumen tidak saling dirugikan dalam hal perdagangan.

Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan sehingga kegiatan perdagangan di Sulut berjalan sehat dan lancar," katanya.

Apalagi menghadapi Ramadhan jangan sampai saling memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan sendiri, tambahnya.



Pasar Murah Lebaran

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong mengatakan pihaknya akan menggelar pasar murah di 20 titik menyambut Lebaran 2018.

Pasar murah Lebaran kali ini akan menjangkau 15 kabupaten dan kota di Sulut, kata Hanny.

Hanny mengatakan pertama kali pihaknya akan melakukan pasar murah Lebaran di daerah yang memiliki penduduk mayoritas merayakan Lebaran.

Rencananya, pasar murah Lebaran kali ini akan dimulai pekan depan dan pertama kali di Kabupaten Bolaang Mongondow Raya, karena memiliki penduduk Muslim cukup banyak, dan lokasinya jauh dari Kota Manado," jelasnya.

Dia menjelaskan pasar murah Lebaran akan memprioritaskan penduduk kurang mampu dan berpenghasilan rendah.

Di setiap pasar murah, pihaknya membawa antara lain gula pasir, tepung terigu, telur ayam, beras, minyak goreng, dan mentega.

Dalam setahun, Disperindag Sulut menggelar pasar murah beberapa kali terutama menjelang Bulan Suci Ramadhan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.

Kegiatan pasar murah lebaran tahun 2018 diharapkan mampu mengendalikan harga sembako atau kebutuhan pokok di sentra perdagangan Kota Manado yang selalu menjadi patokan harga di 15 kabupaten dan kota.

Hanny mengatakan karena di dalam pasar murah Lebaran, pihaknya bekerja sama dengan distributor dan instansi terkait lainnya menjual kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih murah.

Karena, katanya, daerah-daerah yang mendapat kegiatan pasar murah akan difokuskan pada lokasi mayoritas umat Muslim.

Hanny menjelaskan pasar murah Lebaran tahun 2018 akan dilakukan sebanyak 20 kali dan tersebar di 15 kabupaten dan kota di Sulut.



Patuhi HET

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny mengingatkan pelaku usaha di Provinsi Sulut harus mematuhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pada sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Terutama menjelang Lebaran, para pelaku usaha supaya tidak seenaknya menaikkan harga dengan memanfaatkan kesempatan hari raya.

Dia mengatakan pelaku usaha agar mematuhi HET beras, minyak goreng, daging beku dan lainnya yang ada patokan harganya.

Ia menyampaikan agar seluruh instansi dapat bekerja sama menjalankan kebijakan mengenai HET beras khususnya untuk pasar tradisonal, toko swalayan, dan tempat penjualan eceran lainnya.

Karena, katanya, sesuai Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.

Pelaku usaha yang menjual harga beras melebihi HET dikenai sanksi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit, setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis.



Konsumen Cerdas

Pemerintah berharap masyarakat di Kota Manado, Provinsi Sulut agar menjadi konsumen cerdas menjelang Ramadhan 2018. Berbelanja sesuai kebutuhan bukan keinginan.

Dia mengatakan memang setiap memasuki perayaan keagamaan pasti akan ada lonjakan permintaan baik sandang maupun pangan.

"Pemerintah terus mengingatkan untuk menjadi konsumen cerdas, sehingga biaya belanja tidak terlalu besar," katanya.

Terkadang pembelian yang tidak terkontrol akan berdampak pada harga jual di tingkat pedagang, karena melihat minat masyarakat yang tinggi, bisa saja pedagang menaikkan harga, padahal stok melimpah.

Masyarakat agar bersikap teliti dan memperhatikan baik-baik sebelum membeli barang.

"Ingat harus berstandar nasional Indonesia, terpenting tanggal kedaluwarsanya harus diperhatikan," kata Jenny.

Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan tawaran diskon yang berlebihan, melainkan lebih teliti sebelum membeli, jangan sampai tanggal kedaluwarsanya sudah dekat.



Jaga Inflasi

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo mengatakan sinergitas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat penting agar angka inflasi Manado Provinsi Sulut terjaga stabil.

Pihaknya berharap TPID Sulut dan di 15 kabupaten kota agar tetap bersinergi dengan baik, dan instansi terkait lainnya penting untuk terus melakukan koordinasi.

"Menjelang Ramadhan seperti ini TPID dan instansi terkait harus rutin turun ke lapangan, guna memastikan harga kebutuhan pokok stabil," katanya.

Demikian juga untuk memastikan stok tetap aman, jika kurang secepatnya pasok dari daerah sentra.

"Jika ada salah satu kabupaten atau kota yang kekurangan stok, secepatnya dipasok dari daerah yang melimpah," kata Soekowardojo.

Dia mengatakan saat ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi TPID, pergerakan tomat sayur yang tidak stabil.

Bulan April, katanya, tomat sayur memberikn andil cukup besar pada peningkatan inflasi Kota Manado sebeaar 1,09 persen. Angka inflasi ini dirasa cukup besar, sehingga ke depan berupaya untuk ditekan.

(T.KR-NCY/C/T007/T007) 24-05-2018 14:12:36

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024