Manado, (Antara) - Ketua komisi C DPRD Manado, Lily Binti, menerima keluhan warga, saat menggelar Reses di kawasan Kampung Kodo, Lawangirung, Rabu malam.
"Warga mengeluhkan tentang terminal bayangan, di jalan depan GMIM Sentrum, perbaikan drainase yang hanya kelihatan di luarnya saja, serta masih banyak lagi," kata Lily Binti.
Binti mengatakan, warga mengeluhkan terminal mobil-mobil angkutan dari Airmadidi, yang suka membuat terminal bayangan di jalan depan GMIM Sentrum Manado, padahal itu tidak boleh.
"Gereja Sentrum itu kan selain sebagai tempat ibadah juga adalah salah satu wisata sejarah di Manado, pasti akan terlihat sangat jelek jika ada yang melihat jalan di depannya menjadi terminal bayangan," katanya.
Keluhan lainya kata Binti, adalah perbaikan drainase di jalan depan Kampung Kodo yang hanya terlihat baik di atasnya, karena cuma tutupnya atau trotoar saja yang diperbaiki, sedangkan endapan di justru tidak diangkat.
Karena itu menurut Binti, maka keluhan warga tersebut akan disampaikan kepada Dinas PU yang merupakan instansi yang berwenang mengurusi masalah tersebut.
"Kemudian masalah lain yang mengemuka dalam reses saya adalah tentang masalah kesehatan terutama layanan universal coverage yang menjadi salah satu program paling dinanti warga Manado," katanya.
Untuk itu Binti mengatakan, DPRD berusaha menjelaskan bahwa sampai saat ini, rumah sakit yang masih menerima pasien adalah RSK pancaran kasih dan Adven, sedangkan lainnya masih menolak dengan alasan pemerintah masih menunggak pembayaran.
Namun dia berjanji akan menyampaikan semua keluhan warga tersebut, sehingga tidak lagi menjadi keluhan di lain waktu.***
"Warga mengeluhkan tentang terminal bayangan, di jalan depan GMIM Sentrum, perbaikan drainase yang hanya kelihatan di luarnya saja, serta masih banyak lagi," kata Lily Binti.
Binti mengatakan, warga mengeluhkan terminal mobil-mobil angkutan dari Airmadidi, yang suka membuat terminal bayangan di jalan depan GMIM Sentrum Manado, padahal itu tidak boleh.
"Gereja Sentrum itu kan selain sebagai tempat ibadah juga adalah salah satu wisata sejarah di Manado, pasti akan terlihat sangat jelek jika ada yang melihat jalan di depannya menjadi terminal bayangan," katanya.
Keluhan lainya kata Binti, adalah perbaikan drainase di jalan depan Kampung Kodo yang hanya terlihat baik di atasnya, karena cuma tutupnya atau trotoar saja yang diperbaiki, sedangkan endapan di justru tidak diangkat.
Karena itu menurut Binti, maka keluhan warga tersebut akan disampaikan kepada Dinas PU yang merupakan instansi yang berwenang mengurusi masalah tersebut.
"Kemudian masalah lain yang mengemuka dalam reses saya adalah tentang masalah kesehatan terutama layanan universal coverage yang menjadi salah satu program paling dinanti warga Manado," katanya.
Untuk itu Binti mengatakan, DPRD berusaha menjelaskan bahwa sampai saat ini, rumah sakit yang masih menerima pasien adalah RSK pancaran kasih dan Adven, sedangkan lainnya masih menolak dengan alasan pemerintah masih menunggak pembayaran.
Namun dia berjanji akan menyampaikan semua keluhan warga tersebut, sehingga tidak lagi menjadi keluhan di lain waktu.***