Minahasa Tenggara, (ANTARA Sulut) - Purico Group salah satu investor yang berinvestasi pisang Abaka di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berharap dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
"Harapan kami dengan melakukan investasi di Kabupaten Minahasa Tenggara mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat sehingga kita mendapatkan kenyamanan dalam berinvestasi," kata Sales dan Marketing Director Paper Division Purico Group Michael Black di Ratahan Minggu.
Ditambahkan, Purico Group yang merupakan perusahaan dari Inggris ini berencana akan melakukan investasi di Minahasa Tenggara kurun waktu jangka panjang.
"Tak hanya itu untuk menjamin masyarakat sekitar kami juga akan membantu masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, dan fasilitas umum lainnya," lanjut Michael.
Menurutnya, alasan Purico Group memilih wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk pengembangan pisang Abaka, karena daerah tersebut sangat cocok baik iklim maupun geografi.
"Kami sudah keliling Indonesia selama setahun, dan ternyata yang paling tepat dan paling cocok adalah di Kecamatan Silian, Minahasa Tenggara," jelasnya.
Purico Group sendiri berencana akan menjadi Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai sentra untuk produksi pisang Abaka di Indonesia.
"Sehingga dampak yang akan diperoleh dari pemerintah berupa pajak daerah, sehingga akan membantu pendapatan asli daerah," ujarnya.
Sementara itu Michael menjelaskan Purico Group merupakan perusahaan yang memproduksi kertas teh dan kopi kedua terbesar di dunia dengan bahan baku pisang Abaka.
Selain itu hasil produksi pisang Abaka dari Minahasa Tenggara ini akan dieksport ke beberapa perusahaan di luar negeri yang menjadi rekanan Purico Group.
"Jadi selain kita akan kembangkan, kita juga ada konsumen dari pisang Abaka ini, yakni hasil produksi kita kirim ke luar negeri dimana serat dari pisang abaka menjadi bahan baku kertas," ujarnya.