Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio mengaku bersyukur atas pengakuan kolintang sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO.

"Kita bersyukur bangsa Indonesia kemarin, 5 Desember, tepatnya kira-kira jam 23.15 ada sidang UNESCO. Diputuskan bahwa kolintang menjadi alat musik Warisan Budaya Takbenda dunia," kata Marsetio dalam kunjungannya ke Antara Heritage Center di Jakarta, Jumat.

Guru Besar Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan RI itu menyebutkan proses pengajuan alat musik khas Sulawesi Utara itu untuk menjadi Warisan Budaya Takbenda dunia merupakan sejarah perjuangan panjang.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengajuan kolintang untuk menjadi alat musik Warisan Budaya Takbenda dunia.

"Saya sangat mengapresiasi kepada empat pilar. Pertama pengrajin, yang kedua pemain, kemudian adalah pemerhati, dan keempat adalah pelatih," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Andre Notohamijoyo mengatakan hal ini merupakan prestasi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait.

"Kolintang merupakan salah satu bukti sebuah kerja bersama, kerja keras yang luar biasa, kerja gotong royong, dan bagaimana wujudnya adalah dengan diterimanya kolintang di UNESCO kemarin itu," ujarnya.

Menurutnya, momentum ini merupakan peristiwa yang luar biasa, dimana kerja keras dan kerja bersama merupakan suatu hal yang harus diperkuat dan menjadi penyemangat seluruh pihak.

Andre mengatakan pendidikan kebudayaan termasuk di antaranya yang mengenai kolintang harus diperkuat agar pemahaman dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kolintang bisa menjadi lebih kuat lagi.

 


Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025