Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan manasik haji kepada jamaah calon haji (JCH) tahun 1446 H/2025 M, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Manasik haji ini merupakan langkah awal bagi jemaah untuk memahami seluk-beluk penyelenggaraan ibadah haji, dari persiapan hingga pelaksanaan di tanah suci," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Manado Fahrin Pole, di Manado, Rabu.
Kepala Seksi PHU Kemenag Kota Manado memberikan materi mengenai persiapan penyelenggaraan haji, mencakup tata cara serta prosedur administrasi yang harus diselesaikan oleh jemaah.
Tidak hanya aspek administratif, katanya, materi juga menitikberatkan pada pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi rangkaian ibadah yang panjang dan melelahkan.
Diharapkan melalui pemahaman yang baik terhadap proses ibadah, jemaah akan lebih siap dalam menjalani setiap tahapan yang ada.
Selanjutnya, para peserta bimbingan juga mendapatkan informasi detail mengenai proses perjalanan haji baik pada gelombang pertama maupun gelombang kedua. Setiap tahap dijelaskan dengan rinci, mulai dari keberangkatan, transit, hingga tiba di Makkah dan Madinah.
Fahrin memberikan penjelasan tentang perbedaan dan tantangan masing-masing gelombang serta situasi yang mungkin dihadapi selama perjalanan.
Selain itu, bimbingan ini juga mengulas beragam permasalahan yang kerap muncul selama penyelenggaraan haji, seperti kendala kesehatan dan cuaca ekstrem.
Dia memberikan saran agar jemaah mempersiapkan diri sebaik mungkin, termasuk dalam menjaga kesehatan dan mental.
Diharapkan, manasik ini mampu memberi bekal yang memadai bagi jemaah haji Kota Manado agar ibadah haji mereka berlangsung lancar dan khusyuk.
"Manasik haji ini merupakan langkah awal bagi jemaah untuk memahami seluk-beluk penyelenggaraan ibadah haji, dari persiapan hingga pelaksanaan di tanah suci," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Manado Fahrin Pole, di Manado, Rabu.
Kepala Seksi PHU Kemenag Kota Manado memberikan materi mengenai persiapan penyelenggaraan haji, mencakup tata cara serta prosedur administrasi yang harus diselesaikan oleh jemaah.
Tidak hanya aspek administratif, katanya, materi juga menitikberatkan pada pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi rangkaian ibadah yang panjang dan melelahkan.
Diharapkan melalui pemahaman yang baik terhadap proses ibadah, jemaah akan lebih siap dalam menjalani setiap tahapan yang ada.
Selanjutnya, para peserta bimbingan juga mendapatkan informasi detail mengenai proses perjalanan haji baik pada gelombang pertama maupun gelombang kedua. Setiap tahap dijelaskan dengan rinci, mulai dari keberangkatan, transit, hingga tiba di Makkah dan Madinah.
Fahrin memberikan penjelasan tentang perbedaan dan tantangan masing-masing gelombang serta situasi yang mungkin dihadapi selama perjalanan.
Selain itu, bimbingan ini juga mengulas beragam permasalahan yang kerap muncul selama penyelenggaraan haji, seperti kendala kesehatan dan cuaca ekstrem.
Dia memberikan saran agar jemaah mempersiapkan diri sebaik mungkin, termasuk dalam menjaga kesehatan dan mental.
Diharapkan, manasik ini mampu memberi bekal yang memadai bagi jemaah haji Kota Manado agar ibadah haji mereka berlangsung lancar dan khusyuk.