Manado, (ANTARA Sulut)  Masyarakat adat Minahasa, Senin, menggelar demo di kantor DPRD Manado menolak pembangunan graha religi.

"Kami membawa tiga poin penolakan terhadap kebijakan pemerintah membangun graha religi di lahan bekas kampung Texas," kata koordinator William Sigar, yang berorasi di kantor DPRD Manado.

Regar mengatakan, ketiga hal tersebut adalah mengembalikan fungsi lahan bekas kampung Texas sebagai taman wisata religi, kemudian mempercepat pembangunannya dan membongkar yang tidak sesuai peruntukan di tempat itu.

Ia mengatakan, para demonstran tersebut, menolak karena bangunan di tempat itu belum ada izin mendirikan bangunan serta tidak sesuai dengan peruntukannya, karena semua taman wisata religi menjadi graha religi.

Ia mengatakan jika tuntutan dari seluruh demonstran tidak dipenuhi, maka mereka akan kembali lagi dalam jumlah yang lebih besar.

"Kami juga menuntut supaya rekomendasi tersebut segera dijawab oleh Wali Kota Manado Vicky Lumentut supaya tetap sesuai keinginan demonstran," katanya.

Ia mengingatkan mereka akan menunggu sampai sore di kantor DPRD Manado sampai pelaksanaan paripurna ketika wali kota datang, karena selalu menolak bertemu massa dari masyarakat ada Minahasa.

Sekretaris komisi A DPRD Manado Hengky Kawalo, mengatakan, tuntutan dari para demonstran itu menjadi perhatian dan mengeluarkan rekomendasi tersebut.

"Rekomendasi tersebut segera ditandatangani dan segera diserahkan kepada pemerintah supaya segera dilaksanakan," katanya.***2***

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024