Manado (ANTARA) -
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) setempat responsif terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
"Saya rasa ada itu (keluhan) masyarakat terkait penyiaran, harus responsif," kata Wagub Steven di Manado, Senin.
Dalam spektrum pemerintahan dan kemasyarakatan, peran media massa dan elektronik terutama televisi memberikan dampak atau peran penting.
Di satu sisi, memiliki peran positif dalam menyebarluaskan informasi, edukasi, hiburan, memperkuat karakter serta sendi-sendi kehidupan bangsa, sementara di sisi lainnya bisa menjadi hal-hal yang menunjuk pada instabilitas.
Hal tersebut, kata Wagub, ditunjukkan dengan melakukan hal-hal yang tidak betul atau menyesatkan seperti radikalisme, fundamentalisme, hal yang memecah belah, merusak sendi ketahanan NKRI dan Pancasila.
"Kalau salah, media bisa destruktif," kata Wagub mengingatkan.
Karena itu, Wagub berharap setelah dilantiknya personel KPID Sulut dapat memberikan budaya publik yang tinggi terhadap penyiaran.
"Karena itu segera lakukan sinergi visi misi dengan langkah organisasi, mantap struktur dan mantap program, dan lebih penting kompak," ajaknya.
Gerak langkah organisasi harus 'outlooking' sehingga bisa menghasilkan output maupun outcome, di dalam bisa saja berdinamika, tapi di luar tetap kompak.
"Segera bangun sinergi dengan para pemangku kepentingan, di sisi lainnya manfaatkan dana hibah dengan akuntabel. Kita tidak kompromi dengan hal-hal yang menyimpang," kata Wagub menegaskan.
Ketujuh personel KPID Sulut yang dilantik yaitu Youke Senduk, Stefani Runtukahu, Heriyanto, Trully Kerap, Reidy Sumual, Rival Kalalo dan Pengasihan Amisan.