Manado, 8/4 (AntaraSulut) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, daerah tersebut mengekspor tepung kelapa ke empat negara akhir Maret 2015.
"Ke empat negara tersebut yakni Belanda, Australia, Republik Czech dan Taiwan," kata Jenny, di Manado, Rabu.
Jenny mengatakan, tepung kelapa yang diekspor ke empat negara tersebut sebanyak 153,6 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 304.152 dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan, dengan makin meningkatnya minat masyarakat luar negeri akan produk tepung kelapa Sulut, menandakan komoditas unggulan itu sangat diminati.
Tepung kelapa yang diekspor ke Belanda sebanyak 50,8 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 132.202. Dan ke Australia sebanyak 50,8 ton dengan nilai 105.000 dolar AS.
Yang diekspor ke Republik Czech sebanyak 26 ton dengan nilai 48.100 dolar AS sedangkan yang ke Taiwan sebanyak 26 ton dengan nilai 18.850 dolar AS.
Harapan itu mampu dipenuhi pabrik daerah ini. Ada tujuh industri pengolah tepung kelapa dari mengolah buah kelapa segar.
Industri yang mengolah tepung kelapa berlokasi di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Kota Kotamobagu.
Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) asal Sulut memang sangat beragam. Umumnya, negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur.
Dalam beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi salah satu andalan ekspor Sulut dari puluhan produk turunan kelapa.
Bahkan saat ini, katanya, nilai ekspor tepung kelapa menempati urutan keempat dari berbagai produk turunan kelapa, setelah minyak kelapa kasar (crude coconut oil) penyumbang terbesar nilai ekspor Sulut, disusul minyak goreng kelapa, dan bungkil kopra.
Tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan tepung kelapa agak kasar (medium).
Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi para pengekspor Sulut dan mencari pasar baru tujuan ekspor komoditas unggulan Sulut.***3***
(T.K005/B/G004/G004) 08-04-2015 19:02:33
"Ke empat negara tersebut yakni Belanda, Australia, Republik Czech dan Taiwan," kata Jenny, di Manado, Rabu.
Jenny mengatakan, tepung kelapa yang diekspor ke empat negara tersebut sebanyak 153,6 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 304.152 dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan, dengan makin meningkatnya minat masyarakat luar negeri akan produk tepung kelapa Sulut, menandakan komoditas unggulan itu sangat diminati.
Tepung kelapa yang diekspor ke Belanda sebanyak 50,8 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 132.202. Dan ke Australia sebanyak 50,8 ton dengan nilai 105.000 dolar AS.
Yang diekspor ke Republik Czech sebanyak 26 ton dengan nilai 48.100 dolar AS sedangkan yang ke Taiwan sebanyak 26 ton dengan nilai 18.850 dolar AS.
Harapan itu mampu dipenuhi pabrik daerah ini. Ada tujuh industri pengolah tepung kelapa dari mengolah buah kelapa segar.
Industri yang mengolah tepung kelapa berlokasi di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Kota Kotamobagu.
Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) asal Sulut memang sangat beragam. Umumnya, negara-negara Eropa, seperti Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur.
Dalam beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi salah satu andalan ekspor Sulut dari puluhan produk turunan kelapa.
Bahkan saat ini, katanya, nilai ekspor tepung kelapa menempati urutan keempat dari berbagai produk turunan kelapa, setelah minyak kelapa kasar (crude coconut oil) penyumbang terbesar nilai ekspor Sulut, disusul minyak goreng kelapa, dan bungkil kopra.
Tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan tepung kelapa agak kasar (medium).
Pemerintah, katanya, akan terus memfasilitasi para pengekspor Sulut dan mencari pasar baru tujuan ekspor komoditas unggulan Sulut.***3***
(T.K005/B/G004/G004) 08-04-2015 19:02:33