Manado (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan nol (zero) angka kematian ibu dan bayi harus diwujudkan.

Saat ini di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat 189 per 100 ribu kelahiran. NTT, Papua dan Maluku merupakan provinsi dengan AKI yang masih tinggi. 

“Kematian bayi relatif lebih sukses dan ini sangat dipengaruhi oleh jarak anak, jumlah anak, usia hamil yang tidak terlalu tua dan terlalu muda," katanya.

Selain itu, dokter Hasto juga menjelaskan struktur penduduk Indonesia yang cantik di mana penduduk yang bekerja jauh lebih melimpah daripada yang tidak bekerja (yang masih di bawah 15 tahun dan yang sudah di atas 65 tahun). 

'Dependency ratio' antara yang bekerja dengan yang bekerja di tahun 2020  bisa mencapai angka 44,33, yang berarti setiap 100 orang bekerja hanya memberi makan  44 orang. 

Dia mengingatkan bahwa beban pembangunan akan ada pada 'aging population', dan populasi yang mengisi 'aging population' ini adalah orang-orang tua yang tidak produktif. 

Rata-rata pendidikannya 9 tahun di tahun 2035, ekonomi menengah ke bawah, populasi perempuan lebih banyak dari laki-laki karena usia harapan hidup perempuan lebih lama dari laki-laki.

"Ini fenomena sehingga kemiskinan ekstrim berdasarkan pengalaman saya selalu diwarnai oleh janda-janda tua dan fakir miskin. Ini yang menjadi perhatian kita karena pendidikan rendah dan ekonominya juga rendah," ujar dokter Hasto.

“Memberdayakan perempuan punya visi ke depan sehingga ketika aging population terjadi, semua perempuan yang populasinya lebih banyak masih produktif dan tidak menjadi beban. Inilah makna dari mengarusutamakan gender. Oleh karena itu pembangunan berbasis perempuan juga sangat bermakna bagi kita,” ujarnya.

Sementara Wakil Aster Kasad, Brigadir Jenderal TNI Terry Tresna Purnama, menyatakan bahwa TNI AD sangat mendukung kegiatan BKKBN dengan membantu pelaksanaan di lapangan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg bersama tim mengikuti Kegiatan Rakornis Kemitraan BKKBN dan Kick-Off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan Tahun 2024 dengan tema "Sinergitas Implementasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja".

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala BKKBN RI Dr Hasto Wardoyo di saat  menyampaikan sambutan pembukaan, menekankan pentingnya data yang presisi, penguatan kemitraan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, usia ideal hamil dan melahirkan.

Juga pentingnya pembangunan berbasis perempuan pada masa bonus demografi untuk menghadapi 'aging population' di tahun 2035.

“Hari ini jajaran TNI sudah punya pilot project untuk kemudian membuat dapur-dapur umum juga untuk nanti melayani stunting. Saya kira ini strategi yang luar biasa. Saya melihat bahwa rekan-rekan Babinsa banyak yang membantu mengantar makanan dari rumah ke rumah,” ujar Hasto.

Ia juga menjelaskan bahwa angka stunting masih menunggu hasil dari sistem elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) karena masih terjadi perbedaan yang signifikan dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

“Hasil survei itu hanya turun 0,1 tetapi laporan dari para gubernur, bupati dan wali kota yang didukung laporan oleh para Dandim, Kapolres dan jajarannya itu mendapatkan hasil-hasil dari posyandu angkanya cukup rendah Bahkan ada yang di bawah 10," tambahnya. 

EPPGBM  adalah catatan berbasis masyarakat dan akan direview di Mei dan Juni 2024, diukur ulang tinggi dan berat badan bayi. Sehingga pada Juni akhir nanti hasilnya bisa dipaparkan kembali dan bisa diketahui angka-angka yang ada.

Pada acara Rakornis Kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN juga dilakukan Kick Off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan oleh Kepala BKKBN, Penandatanganan MoU, Pengukuhan Perkadis Nasional, dan Penyerahan Apresiasi Mitra Kerja, Paparan materi Rakornis, Sidang Rencana Aksi Mitra, dan Pembacaan Rencana Aksi. 

Acara ini juga dihadiri oleh Waaster Panglima Brigjen TNI Mars. Weridjan M.Han; Kapuskes TNI Mayjen. TNI Dr. dr Yenny Pur, SP.A(K), M.Kes, Mars, MM; Wakil Aster Kasad,  Brigjen. TNI TerryTresna; Kapuskesad, Mayjend. TNI Dr.dr. Sukirman, SH, Sp.KK, M.Kes; Kadispenad, Brigjen Kristomei Sianturi; para mitra Kerja dari IBI, Danrem, Kodim, dan Babinsa.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024