Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meningkatkan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) jelang perayaan Lebaran 1445 H.
"Saya mengajak masyarakat untuk cinta bangga dan paham rupiah, apalagi menghadapi Lebaran, pasti uang tunai yang beredar mengalami peningkatan," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan implementasi Cinta dengan merawat uang Rupiah, Bangga dengan menggunakan uang Rupiah, dan Paham dengan menggunakannya secara bijak.
CBP Rupiah, katanya, merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah 3D yakni "Dilihat Diraba Diterawang" dan cara merawat Rupiah dengan 5T atau "Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Menstaples".
Namun, katanya, juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.
Melalui Kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) Bank Indonesia menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan layanan penukaran uang kepada masyarakat pada periode yang telah ditetapkan Melalui program yang mengangkat tema "Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah".
Bank Indonesia memperkuat layanan penukaran kepada masyarakat dengan berkolaborasi bersama perbankan, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang pada titik-titik keramaian dan jalur mudik.
Kegiatan Serambi merupakan tradisi setiap tahun yang telah dilaksanakan Bank Indonesia bersama teman-teman perbankan di seluruh Indonesia.
Serambi, katanya, merupakan respon Bank Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan uang rupiah sebagaimana siklus peningkatan kebutuhan terhadap Rupiah dengan pecahan yang beragam pada momen tahunan Ramadan dan Idul Fitri (RAFI).
Tradisi tahunan ini juga merupakan upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Rupiah dan mendorong konsumsi bijak masyarakat pada momentum ini.
Tujuannya adalah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar dalam jumlah yang cukup dan dengan pecahan yang sesuai melalui kegiatan layanan kas kepada masyarakat selama periode RAFI.
"Saya mengajak masyarakat untuk cinta bangga dan paham rupiah, apalagi menghadapi Lebaran, pasti uang tunai yang beredar mengalami peningkatan," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan implementasi Cinta dengan merawat uang Rupiah, Bangga dengan menggunakan uang Rupiah, dan Paham dengan menggunakannya secara bijak.
CBP Rupiah, katanya, merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah 3D yakni "Dilihat Diraba Diterawang" dan cara merawat Rupiah dengan 5T atau "Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Menstaples".
Namun, katanya, juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.
Melalui Kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) Bank Indonesia menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan layanan penukaran uang kepada masyarakat pada periode yang telah ditetapkan Melalui program yang mengangkat tema "Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah".
Bank Indonesia memperkuat layanan penukaran kepada masyarakat dengan berkolaborasi bersama perbankan, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang pada titik-titik keramaian dan jalur mudik.
Kegiatan Serambi merupakan tradisi setiap tahun yang telah dilaksanakan Bank Indonesia bersama teman-teman perbankan di seluruh Indonesia.
Serambi, katanya, merupakan respon Bank Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan uang rupiah sebagaimana siklus peningkatan kebutuhan terhadap Rupiah dengan pecahan yang beragam pada momen tahunan Ramadan dan Idul Fitri (RAFI).
Tradisi tahunan ini juga merupakan upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Rupiah dan mendorong konsumsi bijak masyarakat pada momentum ini.
Tujuannya adalah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar dalam jumlah yang cukup dan dengan pecahan yang sesuai melalui kegiatan layanan kas kepada masyarakat selama periode RAFI.