Manado (ANTARA) - Sebanyak 350 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sulawesi Utara sementara mendapatkan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja Jepang.  

"Nah saat ini mereka sementara dilatih, kita mengharapkan mereka juga nanti akan direkrut sebagai tenaga kerja yang akan dikirimkan ke Jepang," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulut, Denny Mangala di Manado, Rabu.  

Pemerintah provinsi, kata dia, telah diundang oleh perusahaan penyalur tenaga kerja Jepang terkait dengan prospek pengiriman tenaga kerja SMK asal Sulut.

Dia mengatakan, saat berkunjung ke Jepang beberapa waktu lalu, delegasi Pemprov Sulut melihat secara langsung aspek kesehatan, lingkungan kerja, tempat penginapan, makanan, kemudian jaminan kesehatan.

"Di sana semua dipaparkan di sana, semua dilihat," ujarnya.

Terkait dengan gaji, kata dia, cukup tinggi karena berada di antara Rp22-25 juta.

"Artinya kalau dia kerja di Jepang untuk 5 tahun, kemudian pulang, dia sudah memiliki modal untuk kemudian bisa mengembangkan ekonomi keluarganya di Sulut," katanya menambahkan.

Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, lanjut dia, memiliki target mengirimkan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang setiap tahunnya.

Dia berharap peluang ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa lulusan SMK agar bisa terjaring ditempatkan ke Jepang sebagai tenaga kerja.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024