Manado (ANTARA) - Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah mendominasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Hingga Juli 2023 tabungan, giro tumbuh positif bahkan melampaui dana mahal," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Winter Marbun, di Manado, Rabu.

Winter mengatakan secara keseluruhan DPK perbankan Sulut hingga Juli 2023 tumbuh sebesar 4,14 persen (yoy) menjadi Rp29,50 triliun.

"Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan Giro, Tabungan, dan Deposito masing-masing sebesar 1,72 persen (yoy), 4,75 persen (yoy) dan 4,52 persen (yoy)," katanya.

Dari total DPK Rp29,50 triliun tersebut, khusus CASA sebesar Rp21,42 triliun.

Untuk jenis tabungan, katanya, paling besar yakni mencapai Rp16,30 triliun pada Juli 2023 atau tumbuh 4,75 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp15,56 triliun

Kemudian, katanya, Giro mengalami pertumbuhan 1,72 persen dari Rp5,07 triliun pada Juli 2022 menjadi Rp5,16 triliun di Juli 2023.

Sedangkan jenis deposito tumbuh sebesar 4,52 persen dari posisi yang sama tahun lalu hanya Rp7,70 triliun menjadi Rp8,04 triliun di Juli 2023.

Hal ini menandakan minat masyarakat untuk menabung di bank cukup tinggi, dan perbankan juga tidak tinggal diam, mereka melakukan program jemput bola.

OJK juga mengharapkan pertumbuhan DPK khususnya dana murah, akan meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Sulut.

Current Account Saving Account (CASA) adalah strategi untuk peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga sebagai salah satu sumber pendanaan murah yang meliputi tabungan dan giro.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024