Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diaperindag) Sulawesi Utara (Sulut) Daniel Mewengkang mengatakan Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) akan memberikan kemudahan kepada petani dan pelaku UMKM untuk dapatkan akses pasar.
"Kami akan mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung dalam PLKA ke-4 di tahun 2023 ini," kata Daniel, di Manado, Selasa.
Daniel mengatakan tahun ini sudah ke-4 kalinya pemerintah dalam hal ini Disperindag Sulut melakukan PLKA.
Pihaknya berharap petani, pedagang, pelaku UMKM bisa memanfaatkan PLKA ke-4 ini yang akan dilaksanakan di Kota Manado pada (23/8), Rabu.
Kabid Dagri Disperindag Sulut Leyla Karamoy mengatakan ajang PLKA akan memberikan keuntungan lebih kepada penjual maupun pembeli, karen tidak ada perantara.
"Kami hanya memfasilitasi penjual dan pembeli untuk saling bertransaksi," katanya.
Leyla mengatakan selaku pemerintah akan terus berupaya menghadirkan wadah untuk saling bertransaksi secara langsung, sehingga mampu memutus mata rantai perdagangan yang cukup panjang.
Mata rantai perdagangan yang panjang, katanya, membuat petani dan UMKM hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit.
Tapi, katanya, melalui PLKA dijamin penjual bertemu dengan pembeli yang sudah diketahui aktivitasnya oleh pemerintah.
"Saya harap petani dan UMKM manfaatkan kesempatan ini, yang diperdagangan bisa hasil pertanian, perkebunan, bahan olahan industri rumah tangga dan sebagainya," jelas Leyla.
"Kami akan mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung dalam PLKA ke-4 di tahun 2023 ini," kata Daniel, di Manado, Selasa.
Daniel mengatakan tahun ini sudah ke-4 kalinya pemerintah dalam hal ini Disperindag Sulut melakukan PLKA.
Pihaknya berharap petani, pedagang, pelaku UMKM bisa memanfaatkan PLKA ke-4 ini yang akan dilaksanakan di Kota Manado pada (23/8), Rabu.
Kabid Dagri Disperindag Sulut Leyla Karamoy mengatakan ajang PLKA akan memberikan keuntungan lebih kepada penjual maupun pembeli, karen tidak ada perantara.
"Kami hanya memfasilitasi penjual dan pembeli untuk saling bertransaksi," katanya.
Leyla mengatakan selaku pemerintah akan terus berupaya menghadirkan wadah untuk saling bertransaksi secara langsung, sehingga mampu memutus mata rantai perdagangan yang cukup panjang.
Mata rantai perdagangan yang panjang, katanya, membuat petani dan UMKM hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit.
Tapi, katanya, melalui PLKA dijamin penjual bertemu dengan pembeli yang sudah diketahui aktivitasnya oleh pemerintah.
"Saya harap petani dan UMKM manfaatkan kesempatan ini, yang diperdagangan bisa hasil pertanian, perkebunan, bahan olahan industri rumah tangga dan sebagainya," jelas Leyla.