Manado (ANTARA) - Pupuk Kaltim terus berinovasi membantu petani yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk meningkatkan produktivitas.

"Terlibatnya Pupuk Kaltim pada Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2023, sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap produk perusahaan dalam mendukung sektor pertanian nasional dan Sulut pada khususnya," kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, di Manado, Rabu.

Dia mengatakan terlebih Kota Tomohon merupakan salah satu sentra industri florikultura di Kawasan Timur Indonesia, sehingga diharap produk Pupuk Kaltim makin dikenal oleh para petani di Kota Bunga Tomohon maupun kabupaten dan kota lainnya di Sulawesi Utara.

"Seiring makin dikenalnya produk Pupuk Kaltim di masyarakat, diharapkan ke depan dapat menjadi pilihan petani dalam mendorong potensi pertanian di Tomohon dan Sulawesi Utara, sehingga mampu mencapai produktivitas hasil yang lebih optimal," tutur Teguh.

Dijelaskan Teguh, sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), Pupuk Kaltim senantiasa berupaya mendorong inovasi produk yang ramah lingkungan, sebagai wujud kontribusi terhadap keberlanjutan.

Hal ini pun dibuktikan dengan keberhasilan Pupuk Kaltim meraih peringkat teratas dunia dalam penerapan ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia dari Sustainalytics, yang sekaligus membawa Perusahaan sebagai percontohan di tataran global.

“Hal ini kami terjemahkan dalam produk unggulan terbaru yakni NPK Pelangi JOS, yang merupakan pupuk satu-satunya dan pertama di Indonesia yang menggabungkan keunggulan pupuk kimia dan pupuk hayati dalam satu produk (one application, double function)," jelas Teguh.

Hasil rata-rata penggunaan NPK Pelangi JOS menunjukkan kenaikan produktivitas dibandingkan perlakuan kebiasaan petani, seperti komoditas padi di Sukosewu Bojonegoro Jawa Timur, yang naik hingga 36 persen dari sebelumnya. Begitu juga komoditas sawi putih di Cianjur Jawa Barat, baik sebesar 49 persen dari perlakuan biasa.

Beberapa waktu lalu komoditas Kentang di Modoinding, Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Terbaru, bawang merah di Magetan turut mendapatkan peningkatan produktivitas mencapai dua kali lipat dari sebelumnya.

Tidak hanya untuk tanaman pangan, NPK Pelangi JOS juga cocok untuk jenis hortikultura. Ini bisa jadi pilihan bagi petani Tomohon dan Sulawesi Utara dalam meningkatkan produktivitas tanaman," tambah Teguh.

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim terus berinovasi melalui produk berkualitas dengan mengedepankan aspek lingkungan dalam mendukung sektor pertanian Indonesia, sekaligus menjaga ketahanan pangan dalam jangka panjang.

Selain itu, Pupuk Kaltim juga mengarah kepada teknologi ramah lingkungan dan clean ammonia untuk pengurangan emisi karbon, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap percepatan dekarbonisasi dengan target penurunan emisi sebanyak 32 persen pada 2030 dan Net Zero Emission pada 2060.

Begitu juga dari sisi produktivitas pertanian, Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan edukasi dengan mengenalkan keunggulan produk perusahaan pada berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan petani. Hal ini sebagai langkah aktif Pupuk Kaltim mendorong peningkatan hasil pertanian dalam negeri.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024