Manado (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara berharap rumah sakit meningkatkan akses dan kwalitas layanan KB.
"Peran rumah sakit dalam pelayanan KB merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB secara maksimal kepada masyarakat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju di Manado, Jumat.
Rumah sakit berperan penting dalam pelayanan KB pascapersalinan, KB pascakeguguran, KB operatif dan penanganan komplikasi KB dari seluruh penyedia pelayanan.
"Jadi memang butuh peran serta rumah sakit untuk mewujudkan hal in," ujarnya.
BKKBN Sulut menggelar 'Focus Group Discussion (FGD)' di Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB.
"Harapannya melalui kegiatan ini akan meningkatkan komitmen pimpinan rumah sakit unggulan pelayanan KB, meningkatkan peran stakeholder dan mitra kerja terkait terhadap rumah sakit rujukan pelayanan KB, serta meningkatkan capaian pelayanan KB," katanya.
Selanjutnya, Deputi KBKR BKKBN Pusat Dr. Eni Gustina, MPH berharap pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung tercapainya program KB khususnya pelayanan KB di rumah sakit unggulan yang sudah ditetapkan.
"Hal ini dikarenakan fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pelayanan KB yang memegang peranan yang sangat penting," ujarnya.
Selesai FGD dilanjutkan peninjauan lokasi pelayanan KB dengan jenis kontrasepsi Implan, IUD, MOP yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Swasta Hermina.
"Rumah Sakit Hermina diharapkan dapat dijadikan rumah sakit unggulan dilihat dari segi sarana prasarana yang telah memadai serta hasil capaian pelayanan KB pascapersalinan yang cukup tinggi terutama dari jenis kontrasepsi IUD dan MOW pascapersalinan," ujarnya.
FGD tersebut juga menghadirkan beberapa pembicara yaitu dr. William Wangko, Sp.PD terkait dengan "Strategi Peningkatan Pelayanan KB di Rumah Sakit Unggulan' dan dr. H. Zamhir Setiawan, M. Epid tentang "Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pelayanan KB Rumah Sakit'.
"Peran rumah sakit dalam pelayanan KB merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB secara maksimal kepada masyarakat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju di Manado, Jumat.
Rumah sakit berperan penting dalam pelayanan KB pascapersalinan, KB pascakeguguran, KB operatif dan penanganan komplikasi KB dari seluruh penyedia pelayanan.
"Jadi memang butuh peran serta rumah sakit untuk mewujudkan hal in," ujarnya.
BKKBN Sulut menggelar 'Focus Group Discussion (FGD)' di Rumah Sakit Unggulan Pelayanan KB.
"Harapannya melalui kegiatan ini akan meningkatkan komitmen pimpinan rumah sakit unggulan pelayanan KB, meningkatkan peran stakeholder dan mitra kerja terkait terhadap rumah sakit rujukan pelayanan KB, serta meningkatkan capaian pelayanan KB," katanya.
Selanjutnya, Deputi KBKR BKKBN Pusat Dr. Eni Gustina, MPH berharap pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung tercapainya program KB khususnya pelayanan KB di rumah sakit unggulan yang sudah ditetapkan.
"Hal ini dikarenakan fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pelayanan KB yang memegang peranan yang sangat penting," ujarnya.
Selesai FGD dilanjutkan peninjauan lokasi pelayanan KB dengan jenis kontrasepsi Implan, IUD, MOP yang dilakukan oleh Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Swasta Hermina.
"Rumah Sakit Hermina diharapkan dapat dijadikan rumah sakit unggulan dilihat dari segi sarana prasarana yang telah memadai serta hasil capaian pelayanan KB pascapersalinan yang cukup tinggi terutama dari jenis kontrasepsi IUD dan MOW pascapersalinan," ujarnya.
FGD tersebut juga menghadirkan beberapa pembicara yaitu dr. William Wangko, Sp.PD terkait dengan "Strategi Peningkatan Pelayanan KB di Rumah Sakit Unggulan' dan dr. H. Zamhir Setiawan, M. Epid tentang "Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pelayanan KB Rumah Sakit'.