Manado (ANTARA) - Pajak penerangan jalan (PPJ) PLN dan non PLN, menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Manado terbesar kedua, setelah pajak restoran pada semester satu 2023. 

"Berdasarkan data yang ada pada kami, PPJ PlN dan non PLN memasukan PAD sebesar Rp 30,70 miliar, selama enam bulan pertama 2023," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Manado  Stephen Rende, melalui kepala bidang data, Lufry Gerungan, di Manado, Kamis. 

Gerungan menjelaskan, nilai yang masuk tersebut menunjukan realisasi PAD Manado dari sektor PPJ PLN dan non PLN, mencapai 43,12 persen dari target Rp82,81 miliar yang ditetapkan oleh pemerintah pada APBD 2023 ini. 

Dia menjelaskan, memang sektor PPJ PLN dan Non PLN menjadi salah satu penyumbang pendapatan yang cukup tinggi di Manado, karena juga kesadaran warga kota sebagai konsumen listrik itu tinggi. 

Artinya menurut Gerungan, para pelanggan PLN sebagai konsumen listrik di Manado, selalu membayar tagihan listrik, terutama yang masih menggunakan meter listrik manual, sedangkan yang menggunakan listrik pintar tentu secara otomatis membayar pulsa listrik saat mengisi token. 

Dia mengatakan, meskipun baru mencapai 43,12 persen, dari target awal, tetapi yakin kalau realisasinya akan tercapai, sebab rata-rata konsumen listrik Manado, sudah menggunakan listrik pintar. 

Gerungan lalu merinci, realisasi pendapatan daerah dari sektor PPJ PLN dan non PLN mulai Januari 2023, yang tercapai Rp 6,056 miliar, kemudian Februari sebesar Rp  5,980 miliar, Maret Rp 5,676, miliar. 

Lalu  April sebesar Rp 5,634, Mei sebesar Rp 6,046 miliar dan Juni sebesar Rp 6,314 miliar, dan diperkirakan akan naik dan mencapai target pada akhir tahun nanti, atau minimal pada perubahan APBD 2023. 
   

 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024