Manado (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara mengatakan warga terdampak erupsi Gunung Karangetang masih bertahan di tempat pengungsian meski aktivitas vulkanik gunung tersebut menurun.

"Mereka masih di tempat pengungsian, belum diizinkan pulang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sitaro Sonny Belseran di Manado, Jumat.

BPBD setempat sudah berkoordinasi dengan personel Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang terkait dengan rencana pemulangan pengungsian dari Kelurahan Bebali tersebut.

Hanya saja, personel Pos PGA Karengetang belum mengizinkan pengungsi dipulangkan karena masih ada luncuran lava pijar yang terpantau, walaupun aktivitas vulkanik mulai menurun.

"Pengungsi diharapkan tetap bersabar, dan kondisi terkini perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang akan terus dipantau petugas Pos PGA dan diteruskan kepada pemerintah kabupaten,* ujarnya.

Meskipun masih bertahan di tempat pengungsian, katanya, mereka tak perlu khawatir dengan stok kebutuhan pangan keseharian karena masih terpenuhi.

"Stok kebutuhan pangan mereka masih tersedia, tak perlu ragu karena Dinas Sosial maupun BPBD kabupaten tetap menyediakan," ujarnya.

Warga Sitaro yang diungsikan ke Museum Ulu Siau Kelurahan Tarorane tersebut berasal dari Kelurahan Bebali Lindongan II (Kulu) sebanyak empat kepala keluarga, sedangkan di Lindongan III (Kola-Kola) 24 kepala keluarga.

Sebanyak 28 KK yang diungsikan, yaitu laki-laki (39 jiwa) dan perempuan (38) terdiri atas balita (5), anak-anak (7), dewasa (45), dan lansia (20).

Jumlah warga yang mengungsi dan tinggal di rumah keluarga sebanyak 17 jiwa.

Gunung Karangetang erupsi efusif pada 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, sedangkan hingga saat ini statusnya masih Siaga atau Level III.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erupsi Gunung Karangetang menurun, warga masih bertahan di pengungsian

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024