Manado (ANTARA) - Suasana ruangan Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Sulawesi Utara, yang biasanya dingin dan tenang, berubah hangat dan dipenuh suara. Seorang perempuan anggun, bernama lengkap Refien Khouni Silva Rawung, yang lebih dikenal dengan nama Khouni Lomban - Rawung, sedang menjelaskan tentang kesiapan menyelesaikan studi S3, di Universitas Negeri Manado (Unima).

Mantan First Lady Bitung itu, menceritakan keinginannya memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bangsa lewat hasil penelitiannya.

Aktivis lingkungan yang memang berlatarbelakang guru itu, mengatakan, desertasinya berjudul 'Model interaksional kompetensi manajerial digital guru taman kanak-kanak di provinsi Sulawesi Utara'., untuk menjawab tantangan tranformasi digital  di bidang  pendidikan.

Duta yaki dunia itu, mengatakan, dia menjadikan 30 guru TK di 15 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara sebagai bahan penelitian, karena mereka adalah peletak dasar seorang siswa kedepannya.

Bagaimana siswa di masa depan, ditentukan oleh kemampuan guru di masa kini, saat dia belajar.

Didampingi suaminya, mantan Wali Kota Bitung, Drs. Max Lomban, Khouni mengatakan, yang paling utama di era 4.0 yang hampir 5.0, dimana semua hal serba serba digital, seorang guru harus memiliki kompetensi manajerial digital. Sehingga bisa mengajarkan anak-anak kemampuan tersebut.

"Saya pernah menjadi Bunda PAUD, sebelumnya wakil Bunda PAUD, selama menjalankan tugas itu, banyak hal yang ditemui, apalagi dengan latar belakang saya yang seorang pengajar," katanya.

Dia mengakui memang bukan hal yang mudah, karena menguras tenaga dan pikiran, namun dengan dukungan suami, anak-anak bahkan keluarga besarnya, bisa sampai di tahap ini.

Selasa 21 Maret nanti dia akan menghadapi ujian promosi doktor, berharap bisa segera melewatinya dengan baik. Dimana salah satu profesor pengujinya berasal dari Inggris. Dia yakin bisa melalui dengan dukungan semua pihak terutama pertolongan Tuhan.


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024