Manado (ANTARA) - Sharp Class hadir sebagai jawaban dari tuntutan dunia kerja akan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya memiliki kompetensi hard skill namun juga soft skill.
Melalui program ini, Sharp Indonesia memberikan pelatihan serta pendampingan oleh tim teknisi profesional Sharp Indonesia kepada siswa–siswi SMK selama dua bulan.
Pendidikan adalah komponen penting guna memajukan suatu negara. Dengan mutu pendidikan yang baik dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
PT Sharp Electronics Indonesia merupakan perusahaan manufaktur produk elektronik yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun di Indonesia. Sharp berkomitmen kuat dalam bidang pendidikan dengan fokus pada pemberian pelatihan kepada siswa-siswi SMK yang ingin menjadi seorang teknisi profesional yang andal.
Sharp Class memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta menjadi lulusan yang unggul, terampil dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Sharp Class penting untuk dilaksanakan mengingat tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK berdasar data BPS per Agustus 2022 lalu mencapai 9,42%.
“Saat ini kondisi yang terjadi adalah banyak lulusan SMK yang tidak terserap oleh Industri. Hal tersebut disebabkan oleh standar keahlian yang dimiliki para lulusan SMK ini tidak sesuai dengan standar industri. Oleh karena itu Sharp Class hadir sebagai bentuk dukungan Sharp Indonesia terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi siswa / siswi SMK agar dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai yang dibutuhkan oleh dunia Industri sehingga angka pengangguran dari lulusan SMK dapat ditekan.”
Pada awal 2023, Sharp Class kembali hadir. Semarang menjadi pilihan kota pertama yang dikunjungi. Kegiatan Sharp Class secara resmi dibuka dengan seremoni penandatanganan MoU kerja sama dengan SMK Pelita Nusantara 2.
Penandatanganan ini dilakukan oleh perwakilan dari kedua belah pihak yaitu Lise Tiasanty, Head of Satisfaction Support Group Department, PT Sharp Electronics Indonesia dan Drs. Sapto Hadisuparto, kepala Sekolah SMK Pelita Nusantara 2 serta disaksikan oleh Dra. Ratna Setyohandani, selaku Pengawas pembina SMK provinsi Jawa Tengah.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan salah satu perusahaan elektronik ternama dunia. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut ke depannya karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk siswa/i kami yang ingin berkarir menjadi seorang teknisi profesional,” ujar Sapto Hadisuparto.
Program Sharp Class akan memberikan kesempatan bagi para siswa/siswi berprestasi untuk mengikuti program lanjutan berupa magang. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian tim customer satisfaction yang tersebar di kantor service center Sharp di seluruh Indonesia.
Guna menunjang proses belajar mengajar Sharp Indonesia menyerahkan produk berupa dua unit TV serta peralatan praktik pada saat penandatanganan MoU. Produk tersebut akan digunakan sebagai penunjang pelatihan praktik para peserta Sharp Class.
Sharp Indonesia bersama sekolah akan menyeleksi siswa-siswi yang ikut bergabung dengan Sharp class. “Kami hanya akan memilih 25 siswa terbaik untuk dapat lolos mengikuti Sharp Class ini”, jelas Lise.
Program ini telah sukses dilaksanakan dibeberapa kota di Indonesia seperti, Banda Aceh, Bali, Bandung, Lampung, Malang, Padang, Kediri, Karawang, Surabaya, Bengkulu, Banjarmasin, Madura dan Blitar.
Melalui program ini, Sharp Indonesia memberikan pelatihan serta pendampingan oleh tim teknisi profesional Sharp Indonesia kepada siswa–siswi SMK selama dua bulan.
Pendidikan adalah komponen penting guna memajukan suatu negara. Dengan mutu pendidikan yang baik dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
PT Sharp Electronics Indonesia merupakan perusahaan manufaktur produk elektronik yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun di Indonesia. Sharp berkomitmen kuat dalam bidang pendidikan dengan fokus pada pemberian pelatihan kepada siswa-siswi SMK yang ingin menjadi seorang teknisi profesional yang andal.
Sharp Class memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta menjadi lulusan yang unggul, terampil dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Sharp Class penting untuk dilaksanakan mengingat tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK berdasar data BPS per Agustus 2022 lalu mencapai 9,42%.
“Saat ini kondisi yang terjadi adalah banyak lulusan SMK yang tidak terserap oleh Industri. Hal tersebut disebabkan oleh standar keahlian yang dimiliki para lulusan SMK ini tidak sesuai dengan standar industri. Oleh karena itu Sharp Class hadir sebagai bentuk dukungan Sharp Indonesia terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi siswa / siswi SMK agar dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai yang dibutuhkan oleh dunia Industri sehingga angka pengangguran dari lulusan SMK dapat ditekan.”
Pada awal 2023, Sharp Class kembali hadir. Semarang menjadi pilihan kota pertama yang dikunjungi. Kegiatan Sharp Class secara resmi dibuka dengan seremoni penandatanganan MoU kerja sama dengan SMK Pelita Nusantara 2.
Penandatanganan ini dilakukan oleh perwakilan dari kedua belah pihak yaitu Lise Tiasanty, Head of Satisfaction Support Group Department, PT Sharp Electronics Indonesia dan Drs. Sapto Hadisuparto, kepala Sekolah SMK Pelita Nusantara 2 serta disaksikan oleh Dra. Ratna Setyohandani, selaku Pengawas pembina SMK provinsi Jawa Tengah.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan salah satu perusahaan elektronik ternama dunia. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut ke depannya karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk siswa/i kami yang ingin berkarir menjadi seorang teknisi profesional,” ujar Sapto Hadisuparto.
Program Sharp Class akan memberikan kesempatan bagi para siswa/siswi berprestasi untuk mengikuti program lanjutan berupa magang. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian tim customer satisfaction yang tersebar di kantor service center Sharp di seluruh Indonesia.
Guna menunjang proses belajar mengajar Sharp Indonesia menyerahkan produk berupa dua unit TV serta peralatan praktik pada saat penandatanganan MoU. Produk tersebut akan digunakan sebagai penunjang pelatihan praktik para peserta Sharp Class.
Sharp Indonesia bersama sekolah akan menyeleksi siswa-siswi yang ikut bergabung dengan Sharp class. “Kami hanya akan memilih 25 siswa terbaik untuk dapat lolos mengikuti Sharp Class ini”, jelas Lise.
Program ini telah sukses dilaksanakan dibeberapa kota di Indonesia seperti, Banda Aceh, Bali, Bandung, Lampung, Malang, Padang, Kediri, Karawang, Surabaya, Bengkulu, Banjarmasin, Madura dan Blitar.