Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Karel Lala, mengatakan sebanyak 42 penyuluh terus membantu kelompok tani Krisan meningkatkan mutu produksi komoditas tersebut.
"Kelompok tani Krisan yang ada saat ini sebanyak 47 kelompok, namun yang tetap eksis saat ini sebanyak 27 kelompok," kata Kadis Karel di Tomohon, Sabtu.
Pola pembinaan yang dilakukan penyuluh, kata dia, adalah melakukan pendampingan manakala akan memasuki musim tanam Krisan.
Dia berharap dari pola pendampingan yang dilakukan penyuluh ini, produksi terus terpelihara serta standar kwalitas tanaman Krisan tetap terjaga.
"Harus diingat saat ini bahwa tanaman bunga Krisan tidak hanya untuk diproduksi lokal, akan tetapi telah memasuki pasar ekspor ke Singapura. Karena itu, standar mutu harus terus diperhatikan," ujarnya.
Terkait dengan bibit untuk tanaman bunga Krisan, pemerintah kota melalui Dinas Pertanian juga melakukan intervensi langsung dalam menyediakan bibit.
"Ya, semua terkait dengan mutu, mutu ini yang harus kita jaga agar produk bunga Krisan ini benar-benar bisa diterima pasar," ujarnya.
Produksi Krisan saat ini, kata dia, telah mampu memenuhi pasar lokal, namun menurut dia diekspornya komoditas ini ke Singapura membuka gaung bahwa Kota Tomohon adalah kota bunga yang mampu secara kontinyu bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Ini momentum yang akan kami jaga, apalagi ini memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani bunga di Kota Tomohon," katanya.*
"Kelompok tani Krisan yang ada saat ini sebanyak 47 kelompok, namun yang tetap eksis saat ini sebanyak 27 kelompok," kata Kadis Karel di Tomohon, Sabtu.
Pola pembinaan yang dilakukan penyuluh, kata dia, adalah melakukan pendampingan manakala akan memasuki musim tanam Krisan.
Dia berharap dari pola pendampingan yang dilakukan penyuluh ini, produksi terus terpelihara serta standar kwalitas tanaman Krisan tetap terjaga.
"Harus diingat saat ini bahwa tanaman bunga Krisan tidak hanya untuk diproduksi lokal, akan tetapi telah memasuki pasar ekspor ke Singapura. Karena itu, standar mutu harus terus diperhatikan," ujarnya.
Terkait dengan bibit untuk tanaman bunga Krisan, pemerintah kota melalui Dinas Pertanian juga melakukan intervensi langsung dalam menyediakan bibit.
"Ya, semua terkait dengan mutu, mutu ini yang harus kita jaga agar produk bunga Krisan ini benar-benar bisa diterima pasar," ujarnya.
Produksi Krisan saat ini, kata dia, telah mampu memenuhi pasar lokal, namun menurut dia diekspornya komoditas ini ke Singapura membuka gaung bahwa Kota Tomohon adalah kota bunga yang mampu secara kontinyu bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
"Ini momentum yang akan kami jaga, apalagi ini memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani bunga di Kota Tomohon," katanya.*