Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Manado mengikuti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Tahun 2022 untuk Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang lebih sehat.
"Kami telah mengikuti wawancara penilaian penghargaan STBM 2022 dengan Kemenkes, Kemendagri serta Kementerian PUPR, bersama dinas kesehatan, PUPR, Bapelitbangda, lurah, tokoh masyarakat serta tenaga sanitasi," kata Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang di Manado, Selasa.
Dia mengatakan seperti yang telah diinstrusikan Wali Kota Andrei Angouw agar seluruh jajaran terkait dengan STBM ini untuk secara serius dan secara total melaksanakan program-program lima pilar ini.
Melalui kebijakan ini, katanya, semua terlibat apalagi PKK, mereka juga menjadikan ini salah satu program.
Dia menjelaskan STBM merupakan pendekatan dan paradigma pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku.
STBM diadopsi dari hasil uji coba Community Led Total Sanitation (CLTS) yang telah sukses dilakukan di beberapa lokasi proyek air minum dan sanitasi di Indonesia.
Ia menjelaskan khususnya dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan (BABS) menjadi buang air besar di jamban yang saniter dan layak.
Secara nasional, katanya, program STBM dianggap telah berhasil melakukan meningkatkan capaian akses sanitasi yang layak.
Pihaknya berharap memiliki inovasi terbaik dalam mempertahankan kondisi tersebut serta meningkatkan kualitas akses sanitasi dan layanan berbasis masyarakat.
"Kami telah mengikuti wawancara penilaian penghargaan STBM 2022 dengan Kemenkes, Kemendagri serta Kementerian PUPR, bersama dinas kesehatan, PUPR, Bapelitbangda, lurah, tokoh masyarakat serta tenaga sanitasi," kata Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang di Manado, Selasa.
Dia mengatakan seperti yang telah diinstrusikan Wali Kota Andrei Angouw agar seluruh jajaran terkait dengan STBM ini untuk secara serius dan secara total melaksanakan program-program lima pilar ini.
Melalui kebijakan ini, katanya, semua terlibat apalagi PKK, mereka juga menjadikan ini salah satu program.
Dia menjelaskan STBM merupakan pendekatan dan paradigma pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku.
STBM diadopsi dari hasil uji coba Community Led Total Sanitation (CLTS) yang telah sukses dilakukan di beberapa lokasi proyek air minum dan sanitasi di Indonesia.
Ia menjelaskan khususnya dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan (BABS) menjadi buang air besar di jamban yang saniter dan layak.
Secara nasional, katanya, program STBM dianggap telah berhasil melakukan meningkatkan capaian akses sanitasi yang layak.
Pihaknya berharap memiliki inovasi terbaik dalam mempertahankan kondisi tersebut serta meningkatkan kualitas akses sanitasi dan layanan berbasis masyarakat.