Manado (ANTARA) - Penjabat Sekdaprov Sulawesi Utara Praseno Hadi membuka rapat asistensi dalam rangka peningkatan daya saing wilayah berbasis kawasan dan strategis nasional, Selasa.
“Kita paling utara di Indonesia, sehingga kita yang paling dekat dengan Hongkong, Tiongkok, Korea, Jepang, dan Singapura. Keunggulan geografis ini haruslah kita manfaatkan, karena logikanya (keberangkatan) orang atau barang dari kita ke negara-negara tersebut lebih dekat, cepat dan efisien,” kata Praseno.
Kegiatan seperti ini sebut dia, dioptimalkan bersama oleh seluruh stakeholder terkait, sehingga nantinya mampu membawa langkah yang lebih maju dalam proses pembangunan serta peningkatan daya saing wilayah-wilayah strategis di Sulut.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini bisa dihasilkan ide, gagasan, dan rencana strategis yang betul-betul bisa mewujudkan daya saing wilayah Sulut yang baik dan kuat. Saya yakin dengan kemampuan kita bersama, hal ini bisa kita wujudkan,” terangnya.
Praseno memberi apresiasi karena dinilai sangat strategis dalam korelasi dengan visi-misi Pemprov dalam menjadikan daerah Bumi Nyiur Melambai sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Kawasan Pasifik.
“Jadi ini merupakan strategi meningkatkan daya saing wilayah berbasis kawasan, dengan memanfaatkan rahmat dari Tuhan, dimana letak geografis Sulut yang berada di bibir Pasifik,” ujar Pj. Sekdaprov.
Kegiatan yang diselenggarakan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sulut ini turut dihadiri Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Dirjen BAK Kemendagri, Komisaris MSH Edison Humiang, para pejabaf di lingkup Pemprov Sulut dan Akademisi Kewilayahan Unika De La Salle Steven Paila sebagai narasumber.
“Kita paling utara di Indonesia, sehingga kita yang paling dekat dengan Hongkong, Tiongkok, Korea, Jepang, dan Singapura. Keunggulan geografis ini haruslah kita manfaatkan, karena logikanya (keberangkatan) orang atau barang dari kita ke negara-negara tersebut lebih dekat, cepat dan efisien,” kata Praseno.
Kegiatan seperti ini sebut dia, dioptimalkan bersama oleh seluruh stakeholder terkait, sehingga nantinya mampu membawa langkah yang lebih maju dalam proses pembangunan serta peningkatan daya saing wilayah-wilayah strategis di Sulut.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini bisa dihasilkan ide, gagasan, dan rencana strategis yang betul-betul bisa mewujudkan daya saing wilayah Sulut yang baik dan kuat. Saya yakin dengan kemampuan kita bersama, hal ini bisa kita wujudkan,” terangnya.
Praseno memberi apresiasi karena dinilai sangat strategis dalam korelasi dengan visi-misi Pemprov dalam menjadikan daerah Bumi Nyiur Melambai sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Kawasan Pasifik.
“Jadi ini merupakan strategi meningkatkan daya saing wilayah berbasis kawasan, dengan memanfaatkan rahmat dari Tuhan, dimana letak geografis Sulut yang berada di bibir Pasifik,” ujar Pj. Sekdaprov.
Kegiatan yang diselenggarakan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sulut ini turut dihadiri Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Dirjen BAK Kemendagri, Komisaris MSH Edison Humiang, para pejabaf di lingkup Pemprov Sulut dan Akademisi Kewilayahan Unika De La Salle Steven Paila sebagai narasumber.