Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) periode semester pertama tahun 2022 telah mengekspor puluhan komoditas unggulan daerah ke 38 negara.
"Periode Januari-Juni 2022 sebanyak 17 komoditas unggulan daerah ini dibeli pembeli dari 38 negara di dunia," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Selasa.
Darwin mengatakan ke-38 negara tujuan ekspor tersebut yakni Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belanda, Belgia, China, Cili, Filipina, Finlandia, Georgia, Hong
Kong, India, Inggris, Irak, Iran, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kazakstan, Korsel, Latvia, Lithuania, Malaysia, Mesir, Perancis, Polandia, Portugal, Rusia, Selandia Baru Singapura, Slovenia, Spanyol, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay dan Vietnam.
Kemudian, katanya, 17 komoditas unggulan yang diekspor yakni biji pala, ikan beku, minyak kelapa mentah, bubuk pala, tepung kelapa, semen, daging buah pala, fuli, lemak kakao, air kelapa beku, bungkil kopra, santan beku, bunga stevia, vanili, ikan hias, ikan segar.
Dari kinerja ekspor tersebut, katanya, mampu menghasilkan devisa sebesar 206,26 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan volume sebanyak 386,48 juta ton.
Darwin menjelaskan dari sekian banyak produk yang diekspor yang mendominasi yakni produk turunan kelapa seperti tepung kelapa dan minyak kelapa mentah.
"Tepung kelapa masih mendominasi tujuan ekspor Sulut yakni ke 31 negara dari keseluruhan 38 negara di semester I tahun 2022," katanya.
Memang, katanya,harus diakui tepung kelapa masih menjadi primadona ekspor Sulut baik ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Sehingga, pihaknya terus mengedukasi para pengekspor di Sulut agar mempertahankan pasar dengan menjaga kualitas maupun kuantitas produk.
"Periode Januari-Juni 2022 sebanyak 17 komoditas unggulan daerah ini dibeli pembeli dari 38 negara di dunia," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Selasa.
Darwin mengatakan ke-38 negara tujuan ekspor tersebut yakni Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belanda, Belgia, China, Cili, Filipina, Finlandia, Georgia, Hong
Kong, India, Inggris, Irak, Iran, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kazakstan, Korsel, Latvia, Lithuania, Malaysia, Mesir, Perancis, Polandia, Portugal, Rusia, Selandia Baru Singapura, Slovenia, Spanyol, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay dan Vietnam.
Kemudian, katanya, 17 komoditas unggulan yang diekspor yakni biji pala, ikan beku, minyak kelapa mentah, bubuk pala, tepung kelapa, semen, daging buah pala, fuli, lemak kakao, air kelapa beku, bungkil kopra, santan beku, bunga stevia, vanili, ikan hias, ikan segar.
Dari kinerja ekspor tersebut, katanya, mampu menghasilkan devisa sebesar 206,26 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan volume sebanyak 386,48 juta ton.
Darwin menjelaskan dari sekian banyak produk yang diekspor yang mendominasi yakni produk turunan kelapa seperti tepung kelapa dan minyak kelapa mentah.
"Tepung kelapa masih mendominasi tujuan ekspor Sulut yakni ke 31 negara dari keseluruhan 38 negara di semester I tahun 2022," katanya.
Memang, katanya,harus diakui tepung kelapa masih menjadi primadona ekspor Sulut baik ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Sehingga, pihaknya terus mengedukasi para pengekspor di Sulut agar mempertahankan pasar dengan menjaga kualitas maupun kuantitas produk.