Manado, (AntaraSulut) - Pakar Pendidikan Sulawesi Utara Fred Tawalujan mengatakan Ujian Nasional (UN) bukan menjadi penentuan kelulusan siswa.

"Ujian Nasional jangan dijadikan penentu kelulusan siswa tapi hanya sebagai salah satu instrumen dalam mengukur standar kompetensi siswa," ujar Fred, di Manado, Rabu.

UN bisa dilakukan tapi hanya ujian evaluasi saja bukan menjadi penentuan kelulusan siswa.

"Akan lebih baik hasil kelulusan diserahkan ke sekolah masing-masing, karena sekolah yang tahu keadaan masing-masing siswa," jelas Fred .

Kita perlu tahu daerah Indonesia ini sangat luas dengan keragaman dan sumber daya manusia yang berbeda sehingga tidak memungkinkan pelaksanaan UN dijadikan sebagai salah satu bentuk kelulusan siswa di sekolah.

"Kemampuan siswa di Ibukota Jakarta, di daerah seperti Sulut, kepulauan bahkan di Papua jangan disamakan karena pasti akan sangat berbeda sehingga UN hanya boleh dijadikan sebagai evaluasi saja," kata Fred.

Jika hasil UN dijadikan sebagai penentu kelulusan siswa, kata Fred, maka disitulah letak ketidakadilan karena kadar kemampuan tiap daerah sangat berbeda.

Katanya, kalau dilihat peran dan fungsi maksud ujian nasional saat ini masih dalam keadaan yang belum jelas.

"Kurikulum dan sistem pendidikan yang dilakukan akhir-akhir ini belum fokus dan jelas," kata Fred.

Sistem pendidikan yang ada saat ini, apakah untuk kemajuan akhlak siswa dan seterusnya juga belum ada kejelasan.

"Jadi dunia pendidikan harus fokus sehingga mutu anak didik dapat diukur dan mampu berkompetisi," katanya.

Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK dan sederajat berlangsung sejak tanggal 14-16 April 2014.

Peserta UN di Sulut baik siswa SMA/MA/SMK dan sederajat maupun paket C sebanyak 30.741 Siswa.


Pewarta : Nancy Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024