Manado (ANTARA) - Pejabat Pembina Wilayah BKKBN RI untuk Sulawesi Utara, Ir Siti Fathonah, MPH mengatakan, momentum Harganas adalah membangun kehidupan keluarga sejahtera.

"Visi BKKBN adalah membangun keluarga sejahtera, itu endingnya," sebut Fathonah pada acara gebyar sejuta akseptor, pemeriksaan dan pelayanan kesehatan umum, pemeriksaan mata dan pelayanan kaca mata gratis dan rujukan, vaksinasi dan gelar dagang di Manado, Rabu.

Dia mengatakan, sejahtera dicirikan dengan tiga aspek yaitu kemandirian, kebahagiaan dan kesehatan.

Apabila tiga sepek tersebut sudah terpenuhi, maka akan muncul indeks pembangunan keluarga yang baik.

"Saat ini hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia dari skala 1-100 berada berada posisi 53, sudah melewati ambang rata-rata, target kita di atas 60," katanya.

Karena itu menurut dia, untuk mencapai skor tersebut butuh komitmen dan sinergitas pemangku kepentingan terkait untuk mewujudkannya.

"Kendala memang bervariasi antardaerah baik dari sisi kesehatan, kebahagiaan ataupun kemandirian. Menilai sesuatu yang abstrak memang agak sulit, akan tetapi kita mempunyai indikator untuk dijabarkan melalui nilai indeks pembangunan keluarga," jelasnya.

Fathonah mengatakan, ujung tombak berada di pemerintah pusat, bahwa dalam RPJMN mempunyai target Indonesia emas di tahu 2045, dan semua pihak harus ikut mengambil bagian.

"BKKBN sangat kental dengan isu sumber daya manusia, membentuk sumber daya manusia yang unggul, dan BKKBN punya peran besar untuk menurunkan angka stunting," katanya.

Sekarang ini, lanjut dia, upaya pencegahan stunting sudah menjangkau 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

"Mencegah stunting adalah awal memulai membentuk sumber daya manusia ke depan yang tertata baik. Sumber daya manusia adalah kunci," katanya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024