Minahasa Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara(Mitra) Sulawesi Utara, meminta balai sungai segera menormalisasi Sungai Wowesen di Kecamatan Belang, setelah bencana banjir melanda wilayah itu.
"Dengan terjadinya banjir di Kecamatan Belang akibat meluapnya Sungai Wowesen, kami minta balai sungai segera menormalisasi sungai," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Jumat.
Dia mengungkapkan banjir yang merendam delapan desa di Kecamatan Belang akibat meluapnya Sungai Wowesan karena sudah terjadi pendangkalan.
"Karena sudah terjadi pendangkalan sehingga ketika debit air meningkat Sungai Wowesan langsung meluap," ujarnya.
Lebih lanjut, kata James, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara berkeinginan untuk melakukan normalisasi namun dibatasi oleh aturan yang berlaku.
Anggota DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur mengungkapkan, pihaknya telah menyuarakan ke balai sungai di Provinsi Sulawesi Utara untuk segera melakukan normalisasi.
"Kami sebagai wakil rakyat sudah sering menyampaikan aspirasi masyarakat di Minahasa Tenggara untuk dilakukan normalisasi. Akhirnya yang dikhawatirkan saat ini terjadi dengan banjir besar di Belang," tegasnya.
Dia pun berharap ada perhatian dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk segera melakukan normalisasi sungai, sehingga tidak terjadi lagi bencana yang merugikan masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR), Rommy Ole mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan normalisasi ke pihak balai jalan.
"Kami sudah usulkan sebelum terjadi bencana ini. Dan setelah banjir kami juga sudah laporkan, serta meminta agar dilakukan normalisasi," ujarnya.
Sementara itu, untuk proses normalisasi ini menurut Rommy tergantung kajian dari yang akan dilakukan balai sungai.
"Proses normalisasi sungai tergantung dari Salai Sungai apakah itu akan dilakukan pengerukan atau penambahan tinggi talut di daerah tertentu," tandasnya.
Meluapnya Sungai Wowesen, mengakibatkan banjir yang terjadi pada Rabu (6/4), sehingga merendam dan merusak rumah di delapan desa di Kecamatan Belang, mengakibatkan 2.172 kepala keluarga terdampak banjir tersebut, tambah dia.
Baca juga: Pendangkalan Sungai Wewesen di Kecamatan Belang mengkhawatirkan
Baca juga: Sungai Borgo di Belang masih dihiasi sampah
"Dengan terjadinya banjir di Kecamatan Belang akibat meluapnya Sungai Wowesen, kami minta balai sungai segera menormalisasi sungai," kata Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap di Ratahan, Jumat.
Dia mengungkapkan banjir yang merendam delapan desa di Kecamatan Belang akibat meluapnya Sungai Wowesan karena sudah terjadi pendangkalan.
"Karena sudah terjadi pendangkalan sehingga ketika debit air meningkat Sungai Wowesan langsung meluap," ujarnya.
Lebih lanjut, kata James, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara berkeinginan untuk melakukan normalisasi namun dibatasi oleh aturan yang berlaku.
Anggota DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur mengungkapkan, pihaknya telah menyuarakan ke balai sungai di Provinsi Sulawesi Utara untuk segera melakukan normalisasi.
"Kami sebagai wakil rakyat sudah sering menyampaikan aspirasi masyarakat di Minahasa Tenggara untuk dilakukan normalisasi. Akhirnya yang dikhawatirkan saat ini terjadi dengan banjir besar di Belang," tegasnya.
Dia pun berharap ada perhatian dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk segera melakukan normalisasi sungai, sehingga tidak terjadi lagi bencana yang merugikan masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR), Rommy Ole mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan normalisasi ke pihak balai jalan.
"Kami sudah usulkan sebelum terjadi bencana ini. Dan setelah banjir kami juga sudah laporkan, serta meminta agar dilakukan normalisasi," ujarnya.
Sementara itu, untuk proses normalisasi ini menurut Rommy tergantung kajian dari yang akan dilakukan balai sungai.
"Proses normalisasi sungai tergantung dari Salai Sungai apakah itu akan dilakukan pengerukan atau penambahan tinggi talut di daerah tertentu," tandasnya.
Meluapnya Sungai Wowesen, mengakibatkan banjir yang terjadi pada Rabu (6/4), sehingga merendam dan merusak rumah di delapan desa di Kecamatan Belang, mengakibatkan 2.172 kepala keluarga terdampak banjir tersebut, tambah dia.
Baca juga: Pendangkalan Sungai Wewesen di Kecamatan Belang mengkhawatirkan
Baca juga: Sungai Borgo di Belang masih dihiasi sampah