Minahasa Tenggara (ANTARA) - Pendangkalan Sungai Wewesen yang berada di Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara mulai mengkhawatirkan.
"Pendangkalan yang terjadi di Sungai Wewesen ini sudah mengkhawatirkan, dan berpotensi terjadi bencana banjir jika curah hujan tinggi, dan debit air meningkat," kata Anggota DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur di Ratahan, Kamis.
Wakil Rakyat dari Dapil Belang Ratatotok ini mengungkapkan, hal tersebut perlu diwaspadai karena akan berpotensi banjir dan merendam rumah warga di delapan desa.
"Maka dibutuhkan atensi pemerintah setempat untuk bisa lakukan pengerukan sungai,” ujar politisi PDI-P ini.
Lebih lanjut kata Artly, ia sempat berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat untuk dapat menganggarkan di APBDes 2022 terkait pengerukan Sungai Wowesen.
“Saya minta agar tahun ini ditata di APBDes untuk biaya pengerukan sungai. Minimal 15 juta per desa. Sebab ini untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.
Adapun desa-desa setempat yang dilalui Sungai Wowesen sekitar delapan desa, yakni Buku Utara, Buku Tengah, Buku, Buku Selatan, Belang, Ponosakan Belang, Borgo Satu, dan Borgo. "Kami berharap ada tindakan secepatnya, sebelum terjadi banjir yang dampaknya merugikan masyarakat banyak," tandasnya.***3***
"Pendangkalan yang terjadi di Sungai Wewesen ini sudah mengkhawatirkan, dan berpotensi terjadi bencana banjir jika curah hujan tinggi, dan debit air meningkat," kata Anggota DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur di Ratahan, Kamis.
Wakil Rakyat dari Dapil Belang Ratatotok ini mengungkapkan, hal tersebut perlu diwaspadai karena akan berpotensi banjir dan merendam rumah warga di delapan desa.
"Maka dibutuhkan atensi pemerintah setempat untuk bisa lakukan pengerukan sungai,” ujar politisi PDI-P ini.
Lebih lanjut kata Artly, ia sempat berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat untuk dapat menganggarkan di APBDes 2022 terkait pengerukan Sungai Wowesen.
“Saya minta agar tahun ini ditata di APBDes untuk biaya pengerukan sungai. Minimal 15 juta per desa. Sebab ini untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.
Adapun desa-desa setempat yang dilalui Sungai Wowesen sekitar delapan desa, yakni Buku Utara, Buku Tengah, Buku, Buku Selatan, Belang, Ponosakan Belang, Borgo Satu, dan Borgo. "Kami berharap ada tindakan secepatnya, sebelum terjadi banjir yang dampaknya merugikan masyarakat banyak," tandasnya.***3***