Ternate (ANTARA) - Area Manager Communication, Relations & CSR Papua, Maluku, Maluku Utara (Malut) Edi Mangun menyatakan, Pertamina menanggulangi insiden tumpahan minyak yang terjadi di sekitar perairan jetty Fuel Terminal Ternate menjadi perhatian khusus.
"Pertamina telah menjalin koordinasi dengan masyarakat, aparat setempat serta dari pemerintah Kota Ternate. Koordinasi dan pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga telah dilakukan guna memberikan keterangan awal atas insiden yang terjadi terkait indikasi insiden tumpahan minyak yang diketahui pada Rabu (6/4) sekitar pukul 21.15 Wit," kata Edi Mangun di Ternate, Jumat.
Menurut dia, Pertamina berkomitmen untuk melakukan penanggulangan (recovery) hingga tuntas dan memastikan distribusi bahan bakar minyak tetap aman guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Ternate dan sekitarnya.
"Kami masih berkoordinasi dengan pemda dan dinas terkait lainnya untuk bersama-sama merumuskan dan menetapkan langkah taktis kedepannya guna mengantisipasi dan menanggulangi dampak kerugian material maupun dampak sosial yang disebabkan atas insiden ini," ujarnya.
Edi Mangun menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya terus berupaya optimal untuk menahan agar tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas, salah satunya yaitu dengan menaruh oil boom di sekitar lokasi oil spill. Oil boom merupakan peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurangi tumpahan minyak di perairan.
Dirinya memastikan, Tim Pertamina juga menyisir seluruh wilayah pesisir pantai di sekitar FT Ternate guna memastikan kondisi lingkungan sekitar. Petugas juga sudah melakukan pencegahan dengan menyemprotkan dispersant di area sekitar.
“Saat pagi tadi tim melakukan pengecekan di bibir pantai kembali, dan tidak ditemukan adanya ceceran minyak,” tambah Edi.
Bahkan, saat ini pihaknya terus berupaya optimal untuk melakukan investigasi terhadap sarana dan prasarana yang ada guna mencari penyebab kejadian yang pasti.
“Tadi malam sudah dilakukan penghentian discharge dan langsung dilakukan pengecekan di perairan sekitar kapal dan floating hose dan tidak ditemukan film minyak,“ katanya.
Saat ini Pertamina masih terus berupaya untuk mengidentifikasi kejadian ini. Peralatan OSR (Oil Spill Response) selalu siaga guna mengantisipasi jika terjadi tumpahan minyak dan tim penyelam juga telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan sarpras dalam air guna mengidentifikasi titik rembesan.
Baca juga: Pertamina pulihkan stok BBM subsidi di beberapa SPBU
Baca juga: CORE: Penaikan harga BBM Pertamax masih moderat
"Pertamina telah menjalin koordinasi dengan masyarakat, aparat setempat serta dari pemerintah Kota Ternate. Koordinasi dan pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga telah dilakukan guna memberikan keterangan awal atas insiden yang terjadi terkait indikasi insiden tumpahan minyak yang diketahui pada Rabu (6/4) sekitar pukul 21.15 Wit," kata Edi Mangun di Ternate, Jumat.
Menurut dia, Pertamina berkomitmen untuk melakukan penanggulangan (recovery) hingga tuntas dan memastikan distribusi bahan bakar minyak tetap aman guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Ternate dan sekitarnya.
"Kami masih berkoordinasi dengan pemda dan dinas terkait lainnya untuk bersama-sama merumuskan dan menetapkan langkah taktis kedepannya guna mengantisipasi dan menanggulangi dampak kerugian material maupun dampak sosial yang disebabkan atas insiden ini," ujarnya.
Edi Mangun menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya terus berupaya optimal untuk menahan agar tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas, salah satunya yaitu dengan menaruh oil boom di sekitar lokasi oil spill. Oil boom merupakan peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurangi tumpahan minyak di perairan.
Dirinya memastikan, Tim Pertamina juga menyisir seluruh wilayah pesisir pantai di sekitar FT Ternate guna memastikan kondisi lingkungan sekitar. Petugas juga sudah melakukan pencegahan dengan menyemprotkan dispersant di area sekitar.
“Saat pagi tadi tim melakukan pengecekan di bibir pantai kembali, dan tidak ditemukan adanya ceceran minyak,” tambah Edi.
Bahkan, saat ini pihaknya terus berupaya optimal untuk melakukan investigasi terhadap sarana dan prasarana yang ada guna mencari penyebab kejadian yang pasti.
“Tadi malam sudah dilakukan penghentian discharge dan langsung dilakukan pengecekan di perairan sekitar kapal dan floating hose dan tidak ditemukan film minyak,“ katanya.
Saat ini Pertamina masih terus berupaya untuk mengidentifikasi kejadian ini. Peralatan OSR (Oil Spill Response) selalu siaga guna mengantisipasi jika terjadi tumpahan minyak dan tim penyelam juga telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan sarpras dalam air guna mengidentifikasi titik rembesan.
Baca juga: Pertamina pulihkan stok BBM subsidi di beberapa SPBU
Baca juga: CORE: Penaikan harga BBM Pertamax masih moderat