Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mendapat alokasi pembangunan sekitar 50 unit jaringan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang akan dibangun di tahun 2022.

"Di tahun ini (2022) kami akan bangun sekitar 40-50 unit jaringan VSAT sesuai kebijakan dari Kemenkominfo," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur Herry Lamawuran dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung pelayanan publik di Flores Timur pada 2022.

Ia menjelaskan pembangunan jaringan VSAT untuk mengatasi masalah kesulitan jaringan telekomunikasi di daerah-daerah terpencil atau di pedalaman.

Penggunaan jaringan VSAT, kata dia lebih diperuntukkan kepada instansi pemerintah terutama kantor desa menuju penerapan sistem daring administrasi dan keuangan desa.

Selain itu juga untuk membantu sekolah dalam melaksanakan belajar daring serta untuk kebutuhan sistem daring jaminan kesehatan masyarakat di puskesmas.

Herry Lamawuran mengatakan pembangunan jaringan VSAT akan disesuaikan dengan kondisi di desa-desa seperti jangkauan jaringan telekomunikasi dari Base Transceiver Station (BTS).

"Jadi kantor desa, sekolah, fasilitas kesehatan yang jauh atau tidak terjangkau jaringan BTS yang menjadi sasaran pembangunan jaringan VSAT," katanya.

Ia menambahkan pembenahan jaringan telekomunikasi terus bergerak maju untuk mendukung kemajuan pembangunan di wilayah kabupaten bagian paling timur Pulau Flores itu.

Sejauh ini, kata dia sudah cukup banyak pembangunan jaringan VSAT yang tersebar di hampir semua Puskesmas serta beberapa Puskesmas Pembantu (Pustu) maupun di sekolah-sekolah dan beberapa kantor desa.

"Tahun ini kita tambah lagi untuk menunjang pelayanan publik di desa-desa agar semakin baik dan maju," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024