Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara(Sulut) mendorong distributor agar menyalurkan minyak goreng (migor) hingga pelosok desa. 

"Kami telah melakukan pemantauan dan pengawasan hingga ke tingkat distributor maupun pabrikan, agar segera menyalurkan migor hingga pelosok desa, karena masih banyak daerah yang mengalami kekurangan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri  Disperindag Sulut  Ronny Erungan, di Manado, Senin.

Ronny mengatakan penyaluran dari beberapa pabrikan kepada distributor pada awal bulan Februari memang sedikit terlambat, sehingga dampaknya terasa sampai sekarang.

"Kami akan terus melakukan pemantauan, agar pendistribusian berjalan lancar, karena kelangkaan di beberapa daerah, akan mempengaruhi inflasi secara keseluruhan," katanya.

Ia menjelaskan apalagi saat ini pemerintah juga melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional dan di beberapa titik padat penduduk.

"Kami harapkan masyarakat bisa memanfaatkan OP ini untuk dapatkan minyak goreng dengan harga Rp13.500 per liter," katanya.

Memang harus diakui di sejumlah ritel modern terkadang kosong karena pasokan stok dari pusat, sehingga harus menunggu beberapa waktu lamanya.

Pemerintah, katanya, akan terus berupaya memberikan yang terbaik pada masyarakat dengan menjamin stok kebutuhan pokok tetap tersedia di pasaran dan tidak terjadi kelangkaan.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024