Manado, (Antara Sulut) - Realisasi klaim dana Jaminan Persalinan (Jampersal) Manado selang Juli 2011 hingga April 2012 mencapai Rp625.994.000.
"Jaminan ini diberikan kepada 1.865 ibu melahirkan di Manado mulai pertengahan 2011 hingga April 2012, dimana setiap satu jiwa ditanggung Rp350 ribu," kata Bidang Pelayanan Umum dan Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Manado Alex Turangan di Manado, Rabu.
Turangan mengatakan, Jampersal hanya diberikan kepada ibu yang melahirkan bayinya secara normal di Puskesmas Ponet, dan belum masuk dalam tanggungan oleh jaminan kesehatan manapun.
Ia mengakui realisasi Jampersal di Manado masih kurang dari target, karena beberapa hal yang menjadi menghambatan sehingga bantuan tersebut tak bisa langsung diberikan.
"Kebanyakan ibu melahirkan memilih ke rumah sakit, sehingga tidak dapat Jampersal, karena yang dilayani hanya di Puskesmas saja," kata Turangan.
Hambatan lainnya adalah ibu hamil belum memiliki Kartu Keluarga dan KTP padahal ini yang disyaratkan oleh petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatanb RI.
"Tetapi kami sudah mengingatkan ke 15 Puskesmas Ponet, supaya membantu mereka walaupun hanya menggunakan surat keterangan domisili yang ditandatangani oleh kepala lingkungan bisa diterima, sebab dianggap paling kenal warganya," kata Turangan.
Program Jampersal di Manado sudah dimulai oleh Kementerian Kesehatan pada 2011 lalu dan juknisnya diberikan ke Dinas Kesehatan pertengahan tahun lalu dengan target ibu-ibu melahirkan normal di 15 Puskesmas Ponet Manado.
(guntur/@antarasulutcom)
"Jaminan ini diberikan kepada 1.865 ibu melahirkan di Manado mulai pertengahan 2011 hingga April 2012, dimana setiap satu jiwa ditanggung Rp350 ribu," kata Bidang Pelayanan Umum dan Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Manado Alex Turangan di Manado, Rabu.
Turangan mengatakan, Jampersal hanya diberikan kepada ibu yang melahirkan bayinya secara normal di Puskesmas Ponet, dan belum masuk dalam tanggungan oleh jaminan kesehatan manapun.
Ia mengakui realisasi Jampersal di Manado masih kurang dari target, karena beberapa hal yang menjadi menghambatan sehingga bantuan tersebut tak bisa langsung diberikan.
"Kebanyakan ibu melahirkan memilih ke rumah sakit, sehingga tidak dapat Jampersal, karena yang dilayani hanya di Puskesmas saja," kata Turangan.
Hambatan lainnya adalah ibu hamil belum memiliki Kartu Keluarga dan KTP padahal ini yang disyaratkan oleh petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatanb RI.
"Tetapi kami sudah mengingatkan ke 15 Puskesmas Ponet, supaya membantu mereka walaupun hanya menggunakan surat keterangan domisili yang ditandatangani oleh kepala lingkungan bisa diterima, sebab dianggap paling kenal warganya," kata Turangan.
Program Jampersal di Manado sudah dimulai oleh Kementerian Kesehatan pada 2011 lalu dan juknisnya diberikan ke Dinas Kesehatan pertengahan tahun lalu dengan target ibu-ibu melahirkan normal di 15 Puskesmas Ponet Manado.
(guntur/@antarasulutcom)