Manado, (Antara News) - Tarian Tumatenden dari Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara yang dimainkan 2.400 penari, berhasil masuk kategori Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) tahun 2010.
Tarian Tumatenden yang diperagakan secara serentak oleh ribuan pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD), SMPT dan SMA sederajat itu, belansung di Lapangan Megamall Manado, Jumat, dalam rangka HUT Pasific TV kedelapan.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka mengatakan, MURI telah mencatat satu rekor baru yang bukan saja rekor nasional, melainkan rekor dunia, dalam pegaleran Tumetenden dengan peserta terbanyak mencapai sekitar 2.400 penari.
"Sebelumnya panita mengusulkan sebanyak 2.000 penari saja, tetapi ternyata lebih dan menjadi 2.400 penari. Terhadap prestasi ini MURI memberikan apresiasi dan penghargaan," kata Pangka.
Bupati Minut, Sompie Singal mengatakan, menyambut baik kegiatan ini, karena memiliki makna yang sangat penting dan strategi terutama melestarikan dan memperkaya khasanah budaya daerah.
"Kami merasa bangga karena tarian Tumatenden yang merupakan tarian budaya asli Minut mendapat penghargaan MURI yang dimainkan oleh 2.400 generasi muda, penerus budaya leluhur, makanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut sangat bertemikasih kepada para penari, siswa-siswa SD, SMP dan SMA yang masih mencintai budaya asli daerah ini", kata Bupati sompie.
Sompie Singal mengatakan, akan menjadikan tarian khas Tutamatenden tersebut sebagi salah satu potensi wisata di Kabupaten Minut yang harus dilestarikan oleh sluruh masyarakat Minut.
Tarian Tumatenden ini diharapkan mampu memberikan warna bagi pembangunan sektor pariwisata dan kontribusi positif bagi masyarakat dalam melaksanakan program pemerintah daerah untuk melestarikan seni budaya," katanya.
CEO Perusahaan Pasific Media Grup, Jusak Kereh mengatakan, kegiatan ini untuk menggali budaya asli yang hampir terlupakan.
"Kegiatan ini merupakan apresiasi Pasific TV terhadap dunia seni budaya," kata Kereh.
Atas keberhasilan tersebut, Senior Manager MURI, Paulus Pangka memberikan penghargaan MURI Kepada CEO Perusahaan Pasific Media Grup Jusak Kereh, Bupati Minahasa Utara Sompie Singal dan Ketua Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Benny Mamoto.
Tarian Tumatenden yang diperagakan secara serentak oleh ribuan pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD), SMPT dan SMA sederajat itu, belansung di Lapangan Megamall Manado, Jumat, dalam rangka HUT Pasific TV kedelapan.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka mengatakan, MURI telah mencatat satu rekor baru yang bukan saja rekor nasional, melainkan rekor dunia, dalam pegaleran Tumetenden dengan peserta terbanyak mencapai sekitar 2.400 penari.
"Sebelumnya panita mengusulkan sebanyak 2.000 penari saja, tetapi ternyata lebih dan menjadi 2.400 penari. Terhadap prestasi ini MURI memberikan apresiasi dan penghargaan," kata Pangka.
Bupati Minut, Sompie Singal mengatakan, menyambut baik kegiatan ini, karena memiliki makna yang sangat penting dan strategi terutama melestarikan dan memperkaya khasanah budaya daerah.
"Kami merasa bangga karena tarian Tumatenden yang merupakan tarian budaya asli Minut mendapat penghargaan MURI yang dimainkan oleh 2.400 generasi muda, penerus budaya leluhur, makanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut sangat bertemikasih kepada para penari, siswa-siswa SD, SMP dan SMA yang masih mencintai budaya asli daerah ini", kata Bupati sompie.
Sompie Singal mengatakan, akan menjadikan tarian khas Tutamatenden tersebut sebagi salah satu potensi wisata di Kabupaten Minut yang harus dilestarikan oleh sluruh masyarakat Minut.
Tarian Tumatenden ini diharapkan mampu memberikan warna bagi pembangunan sektor pariwisata dan kontribusi positif bagi masyarakat dalam melaksanakan program pemerintah daerah untuk melestarikan seni budaya," katanya.
CEO Perusahaan Pasific Media Grup, Jusak Kereh mengatakan, kegiatan ini untuk menggali budaya asli yang hampir terlupakan.
"Kegiatan ini merupakan apresiasi Pasific TV terhadap dunia seni budaya," kata Kereh.
Atas keberhasilan tersebut, Senior Manager MURI, Paulus Pangka memberikan penghargaan MURI Kepada CEO Perusahaan Pasific Media Grup Jusak Kereh, Bupati Minahasa Utara Sompie Singal dan Ketua Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Benny Mamoto.