Manado (ANTARA) - Direktur RS Cantia Tompasobaru Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dr James Komaling meminta warga daerah itu untuk mewaspadai kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Saat ini wabah DBD mulai terjadi, sehingga perlu diwaspadai," kata James di Manado, Jumat.
Dia mengatakan di Kabupaten Minahasa Selatan, kasus DBD yang menonjol di Kecamatan Motoling. "Saat ini banyak pasien yang masuk rumah sakit karena DBD," katanya.
James mengingatkan tidak menganggap enteng penyakit DBD karena sangat berbahaya, jika tidak diantisipasi bisa mengakibatkan pasien meninggal dunia
Memang, katanya, kasus DBD pada orang dewasa sangat kecil, namun jika menyerang anak-anak bisa berbahaya. "Jangan kita hanya terfokus pada COVID-19 saja, jangan anggap sepele penyakit DBD," katanya.
Ia mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan perlu mengetahui Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya pada musim hujan.
Program PSN, yaitu Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk (antinyamuk), menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
"Saat ini wabah DBD mulai terjadi, sehingga perlu diwaspadai," kata James di Manado, Jumat.
Dia mengatakan di Kabupaten Minahasa Selatan, kasus DBD yang menonjol di Kecamatan Motoling. "Saat ini banyak pasien yang masuk rumah sakit karena DBD," katanya.
James mengingatkan tidak menganggap enteng penyakit DBD karena sangat berbahaya, jika tidak diantisipasi bisa mengakibatkan pasien meninggal dunia
Memang, katanya, kasus DBD pada orang dewasa sangat kecil, namun jika menyerang anak-anak bisa berbahaya. "Jangan kita hanya terfokus pada COVID-19 saja, jangan anggap sepele penyakit DBD," katanya.
Ia mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan perlu mengetahui Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya pada musim hujan.
Program PSN, yaitu Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk (antinyamuk), menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.