Manado (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni berharap praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulut memiliki kapasitas memadai dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
"Bagaimana tentang manajemen itu sendiri, kemudian visi misi Pemprov Sulut kemudian prioritas, kegiatan dan termasuk di dalamnya bagaimana 'roadmap' revolusi industri 4.0 di Indonesia,” ujarnya di Minahasa, Jumat (13/11).
Ia memotivasi civitas akademika IPDN dalam kuliah umum yang digelar di IPDN Kampus Sulut di Desa Tampusu, Kabupaten Minahasa.
Kuliah umum mengangkat tema "Manajemen pemerintah daerah era revolusi industri 4.0 menuju Indonesia maju 2045".
Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran itu, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan kemampuan sebagai bekal penting praja IPDN menghadapi revolusi industri 4.0.
“Saya berharap adik-adik semua di seluruh kampus Sulut ini dan kalau bisa di seluruh praja semuanya bisa sampai S3,” katanya.
Fatoni juga berharap, audiens yang hadir, khususnya praja IPDN, memiliki kemampuan "hard skill" dan "soft skill" yang dibutuhkan dalam era revolusi industri 4.0.
“'Hard skill' mengenai kemampuan teknis, ilmu, keterampilan dan itu perlu kita tingkatkan, kemudian 'soft skill' itu sering disebut dengan bakat atau kemampuan nonteknis bagaimana kita belajar menyampaikan atau mengatakan sesuatu dengan positif tidak melihat sesuatu dari negatif,” katanya.
Pria kelahiran Lampung itu, juga mengingatkan praja IPDN untuk terus-menerus meningkatkan kompetensi manajerial maupun teknis.
“Kita perlu membentuk kompetensi baik manajerial maupun kompetensi teknis. Manajerial itu perlu dibentuk dari diri sendiri, sementara kompetensi teknis di semua tempat berbeda-beda, di suatu tempat kita harus belajar dan beradaptasi," ujarnya.
Jebolan STPDN pada 1994 itu, berharap mahasiswa memiliki kecakapan, yaitu cepat tangkap, responsif, antisipatif, inovatif, dan intuisi.
“Kadang kala kalau kita bekerja kita ingin penghargaan, ingin jabatan, ingin dipuji, itu tidak penting bagi kita, kalau kerja kerja saja karena tujuan kita adalah bagaimana kita bekerja dengan maksimal dan sebaik-baiknya," katanya.
"Bagaimana tentang manajemen itu sendiri, kemudian visi misi Pemprov Sulut kemudian prioritas, kegiatan dan termasuk di dalamnya bagaimana 'roadmap' revolusi industri 4.0 di Indonesia,” ujarnya di Minahasa, Jumat (13/11).
Ia memotivasi civitas akademika IPDN dalam kuliah umum yang digelar di IPDN Kampus Sulut di Desa Tampusu, Kabupaten Minahasa.
Kuliah umum mengangkat tema "Manajemen pemerintah daerah era revolusi industri 4.0 menuju Indonesia maju 2045".
Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran itu, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan kemampuan sebagai bekal penting praja IPDN menghadapi revolusi industri 4.0.
“Saya berharap adik-adik semua di seluruh kampus Sulut ini dan kalau bisa di seluruh praja semuanya bisa sampai S3,” katanya.
Fatoni juga berharap, audiens yang hadir, khususnya praja IPDN, memiliki kemampuan "hard skill" dan "soft skill" yang dibutuhkan dalam era revolusi industri 4.0.
“'Hard skill' mengenai kemampuan teknis, ilmu, keterampilan dan itu perlu kita tingkatkan, kemudian 'soft skill' itu sering disebut dengan bakat atau kemampuan nonteknis bagaimana kita belajar menyampaikan atau mengatakan sesuatu dengan positif tidak melihat sesuatu dari negatif,” katanya.
Pria kelahiran Lampung itu, juga mengingatkan praja IPDN untuk terus-menerus meningkatkan kompetensi manajerial maupun teknis.
“Kita perlu membentuk kompetensi baik manajerial maupun kompetensi teknis. Manajerial itu perlu dibentuk dari diri sendiri, sementara kompetensi teknis di semua tempat berbeda-beda, di suatu tempat kita harus belajar dan beradaptasi," ujarnya.
Jebolan STPDN pada 1994 itu, berharap mahasiswa memiliki kecakapan, yaitu cepat tangkap, responsif, antisipatif, inovatif, dan intuisi.
“Kadang kala kalau kita bekerja kita ingin penghargaan, ingin jabatan, ingin dipuji, itu tidak penting bagi kita, kalau kerja kerja saja karena tujuan kita adalah bagaimana kita bekerja dengan maksimal dan sebaik-baiknya," katanya.